hidup seorang Tuan,
dibiayai angan,
bersantai di pinggiran.di antara ramai jalan raya,
di tengah ingar bingar kota,
berbisik ia kepada Sang Pencipta,"Tuhan, tolong aku lagi hari ini,
selayaknya kemarin hari,
yang Kau berkati."jatuh bulir peluh,
mengaliri kerut wajahnya yang jenuh.
dengan harap penuh,
bekerja ia menyeluruh.—Si September