"Gue suka sama lo. Aqilla Rheisyafa."
•••Selamat membaca!
•••
Aldo berjalan melewati koridor dengan terburu-buru. Duh! ini sih udah telat! Semoga aja Bu Indri ngizinin gue masuk. Apalagi, sekarang ulangan harian, Ck! Keluh Aldo dalam hati. Tadi ia telat bangun karena belajar semalaman. Namun, untung saja shalat subuh tidak terlambat.
Aldo berdiri di depan pintu kelasnya. Ia mulai membuka pintu itu perlahan, namun.. sepertinya dewi fortuna sedang tak berpihak kepadanya. Bu Indri yang sama kejamnya dengan Pak Retno langsung melotot kearah Aldo dengan penggaris besi yang selalu berada di genggamannya.
"Maaf bu, saya tel-"
"Tau ini jam berapa, Aldo?" Ucap Bu Indri tepat di telinga Aldo yang langsung membuat Aldo merinding.
Aldo mengangguk, sedangkan seisi kelas mehanan tawanya agar tidak keluar.
"T-ta-tau Bu."
"Jam berapa sekarang Aldo?"
"Tujuh lebih dua puluh lima menit."
BRAK!
Bu Indri memukul papan tulis yang tak berdosa itu dengan penggarisnya.
"Berarti kamu telat berapa menit, Aldo?"
"Dua puluh lima menit Bu."
Bu Indri tersenyum yang menurut semua siswa disini sangat menyeramkan. "Kamu dihukum tidak boleh mengikuti ulangan."
"Tapi Bu, dengerin penjelasan saya dulu Bu. Semaleman saya tuh udah belajar Bu. Masa sekarang saya nggak boleh ikut ulangan Bu."
"Siapa?"
"Saya lah Bu. Masa hendri."
"Yang nanya."
Sontak seisi kelas langsung tertawa. Sedangkan Aldo hanya memasang muka masamnya. "Bener nih Bu, saya nggak boleh ikut ulangan?" Tanya nya sekali lagi. Mencoba meyakinkan gurunya itu. Siapa tahu, berubah pikiran.
"Ya."
"Boleh bu?"
"Enggak! Udah sana keluar! Nanti kamu ikut ulangan susulan."
Aldo menghela nafasnya, "Duh, yaudah deh Bu."
Aldo berjalan meninggalkan kelas nya, satu-satunya tujuan dia sekarang ya hanya kantin. Aldo memesan Mie ayam dan satu es teh manis karena tadi dirumah ia tak sempat sarapan.
Saat sedang asyik melahap makanannya, Aldo dikejutkan oleh Sarah yang langsung duduk disampingnya.
"Loh, kok lo keluar? Bukannya lagi ulangan?" Tanya Aldo heran. Sarah hanya mengangguk, "Iya, Gue udah selesai kok. Jadi gue Diizinin buat keluar."
"Cepet Amat." Aldo kembali melahap makanannya. Sampai ia terhenti oleh Sarah yang tiba-tiba menyodorkan satu buah kertas kearahnya.
"Ini apaan?"
"Waktu gue ngerjain ulangan tadi, gue bikin salinannya buat Lo. Sayang kan, kalo lo udah belajar semaleman tapi nggak ikut ulangan."
Aldo tidak menyahut. Ia malah menatap kertas yang sarah berikan cukup lama.
"Aldo?" Tanya Sarah sambil memiringkan kepalanya sedikit.
"E-eh, thanks ya Sar. Padahal nggak usah repot-repot."
Sarah tertawa kecil, "Santai."
"Btw, lo udah makan?" Tanya Aldo yang dibalas gelengan kepala oleh Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]
Teen Fiction"Gue suka sama lo. Aqilla Rheisyafa." _______ Mencoba membuka lembaran baru, mencoba meninggalkan luka lama dari masa lalu, ternyata tidak semudah yang Aland dan Aqilla bayangkan. Disaat mereka sudah mulai melupakan, masa lalu mereka malah menghamp...