"Cie mau jagain gue."
"Sebagai teman."
•••
Selamat membaca.
•••Nafas Aland langsung menggebu. Ia menatap Kezia dengan intens. "Kasih tau gue dimana Elvan sekarang!"
Kezia membulatkan matanya. "Calm down Aland!"
"Elvan udah berubah kok. Dia bukan Elvan yang dulu lagi. Dia udah jadi orang yang lebih baik sekarang."
Aland hanya diam mematung memperhatikan Kezia.
"Apa lo yakin?" Tanya Aland ragu-ragu.
Kezia langsung mengangguk. "Ya, gue yakin. Tadinya gue mau ceritain semua itu sama lo sekarang, tapi kasian tuh Temen lo nungguin." Ujar Kezia dengan sengaja menekan kata 'Teman' matanya melirik kearah Aqilla dengan senyum jahil.
Aqilla yang saat itu sedang memperhatikan mereka berdua, langsung membuang pandangan nya kearah lain.
Kezia terkekeh, lalu menepuk pundak Aland pelan. "Gue harap, gue sama lo bisa kaya dulu lagi Land."
Aland terdiam sebentar, kemudian kembali menatap Kezia. "Nggak semudah itu Kez. Sorry"
Kezia hanya menghela nafasnya. "Oke gue ngerti, gue bakal tunggu lo."
Aland mengangguk, kemudian pergi meninggalkan Kezia dan langsung menghampiri Aqilla.
"Lama banget. Ngomongin apaansih?" Tanya Aqilla penasaran.
"Nanti gue cerita dirumah lo."
Aqilla membulatkan matanya tak percaya, lalu tersenyum gembira.
"Bener ya nanti cerita sama gue!"
Aland hanya mengangguk.
"YEAYYYY!"
"Biasa aja sih."
"Hehe."
Aland memutar bola matanya malas. Aqilla seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan saja.
Namun Aland senang, karena sekarang, ia mempunyai teman lagi.
Yang mungkin...
Akan menggantikan sosok Kezia di hidupnya.
•••
"Ma, Aqilla pulang." Teriak Aqilla sembari memasuki rumahnya dengan Aland yang berada dibelakang nya.
Aland memperhatikan kesekitar ruangan. Saat sedang asyik melirik kesana-kesini, kegiatan Aland terhenti oleh sapaan seorang perempuan paruh baya yang ia pikir adalah Mama Aqilla.
"Biasain ucap salam kalau masuk kerumah tuh." Sindir Flora, Mama Aqilla.
Aqilla nyengir. "Hehe maap Ma. Eh iya, ini Aqilla bawa temen." Ucap Aqilla sambil melirik kearah Aland.
"Aland, Tante." Ujar Aland ramah sembari menyalami tangan Mama nya Aqilla.
Flora tersenyum. "Oh ini yang namanya Aland, Aqilla sering cerita tentang kamu loh." Canda Flora yang membuat Aqilla langsung membulatkan matanya tak percaya.
"Dih, Qilla kan cuman nyeritain Aland sekali doang ke Mama. Ngga sering." Protes Aqilla dengan wajah cemberutnya.
Sedangkan Aland hanya tertawa kecil menanggapi candaan dari Flora.
"Yaudah, main nya jangan di kamar. Di taman belakang aja ya. Nanti Mama suruh Bi Siti bawain cemilan."
Aqilla mendesis. "Iya-iya." Lalu mengangguk mengiyakan pernyataan Mama nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]
Teen Fiction"Gue suka sama lo. Aqilla Rheisyafa." _______ Mencoba membuka lembaran baru, mencoba meninggalkan luka lama dari masa lalu, ternyata tidak semudah yang Aland dan Aqilla bayangkan. Disaat mereka sudah mulai melupakan, masa lalu mereka malah menghamp...