Tok Tok Tok!
"Qill, makan malem dulu."
Sudah ketiga kalinya Flora menyuruh Aqilla untuk makan malam. Sejak daritadi Aqilla tidak berbicara sepatah kata pun kepada orang tuanya. Membuat mereka mengerti bahwa Aqilla sedang mempunyai masalah.
"Mama masuk ya," Dengan perlahan, Flora mendorong pintu yang lumayan besar itu.
Terlihat Aqilla sedang duduk di sofa kecil yang menghadap kearah jendela. Masih memakai baju seragam lengkap dengan sepatunya.
"Qill, kenapa? Cerita sama Mama."
Aqilla menutup matanya. Membuat air mata yang sedaritadi ia tahan akhirnya keluar. Ia menyenderkan kepalanya di bahu Flora.
"Aland Ma."
"Kenapa?"
Aqilla menceritakan semuanya kepada Flora. Flora sedikit terkejut, namun ia tetap berusaha meyakinkan Aqilla bahwa itu hanya salah paham.
"Dia udah nelfon kamu buat minta maaf?" Tanya Flora.
"Dia ngerasa salah aja enggak."
"AQILLA!"
Aqilla kenal suara itu,,
Flora langsung menatap Aqilla.
"Tuh, Aland ada dibawah. Samperin gih."
Aqilla terdiam. Dia enggan beranjak dari tempat nya saat ini. Lemas.
"Yaudah, Mama suruh kesini aja ya?"
Flora beranjak keluar kamar menghampiri Aland. Setelah mengobrol sebentar dengan Aland, Aland dipersilahkan masuk kedalam kamar Aqilla.
"Qill."
Aqilla tidak menoleh sedikitpun. Ia masih kesal dengan Aland. Apalagi dengan Kezia! Sangat memuakkan!
"Qilla."
"Keluar."
Tidak. Aland malah berjalan mendekat kearah Aqilla lalu merangkulnya. Namun, rangkulan Aland segera ditepis oleh Aqilla.
"Land, mending kita pu—"
"Push up? Kamu mau olahraga?"
"Gue serius, Land. Mending kita—"
Aland langsung berlutut dihadapan Aqilla. Membuat Aqilla langsung membulatkan matanya.
"Maafin aku. maafin aku Qilla. Aku baru sadar waktu ngeliat tangan Kezia ngegandeng tangan aku. Aku juga mau diajak kerumah Kezia buat ketemu Bunda doang. soalnya aku dari kecil udah nganggep Bunda Kezia sebagai Ibu aku sendiri. Dan soal gelang, tadi aku udah buang gelang itu. Maafin aku Qill."
"Mungkin sekarang kamu berfikiran bahwa aku cowok brengsek yang ngga bisa jaga perasaan pacarnya sendiri. Kamu boleh pukul aku, boleh marah sama aku, asal jangan putusin aku Qill."
Aland yang sedaritadi menatap Aqilla, langsung menundukan kepalanya kebawah.
"Aku nggak pernah pacaran sebelumnya."
Deg!
'Jadi, gue pacar pertamanya?'
Aqilla mengenggam lengan Aland, membuat Aland menatap kembali Aqilla.
Tidak tahu setan darimana, Aqilla langsung memeluk Aland. Menjatuhkan semua tangisnya di dada bidang kekasihnya itu.
"Gue takut Land. Gue takut lo pergi ninggalin gue disaat gue udah buka hati sepenuh nya buat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]
Teen Fiction"Gue suka sama lo. Aqilla Rheisyafa." _______ Mencoba membuka lembaran baru, mencoba meninggalkan luka lama dari masa lalu, ternyata tidak semudah yang Aland dan Aqilla bayangkan. Disaat mereka sudah mulai melupakan, masa lalu mereka malah menghamp...