BRUK!!
Aland langsung membulatkan matanya. Dengan cepat, ia mengulurkan lengannya untuk membantu orang yang tadi Aland tabrak.
"Sorry, gue tadi terlalu fokus sama handphone gue."
Lelaki itu tersenyum sambil mengangguk. "Santai. Eh btw, lo tau kelas 10-03 dimana? Gue murid baru soalnya." Ujar lelaki itu. Aland langsung mengangguk, "Kelas gue disitu. Ayo, bareng aja sama gue." Tawar Aland yang langsung disetujui oleh lelaki itu.
"Oh iya, belum kenalan."
"Nama lo siapa?"
Aland berdehem, "Aland. Lo?"
"Gue Ferro."
Aland hanya ber 'oh' ria sambil masih berjalan santai dengan Ferro disisinya. Sesampainya dikelas, Aland langsung memberi arahan kepada Ferro untuk duduk dikursi yang kosong.
Aqilla sudah ada disana. Namun, sepertinya kekasihnya itu sedang tidur. Melihat kini Aqilla sedang menenggelamkan kepalanya diatas meja.
"Bangun." Aland berucap tepat dipinggir telinga Aqilla. Membuat Aqilla langsung melihat kearahnya.
Aqilla bangkit, lalu tersenyum manis. "Pagi Aland!!!" Teriaknya sedikit kencang. Membuat beberapa siswa menoleh kearahnya.
Termasuk Ferro.
Saat Ferro menatapnya, tanpa sengaja, pandangan Aqilla pun terarah kearahnya.
Mereka saling tatap, membuat Aland terdiam sebentar memperhatikan Aqilla.
"Kok diem? lagi liatin apa?" Tanya Aland membuat Aqilla langsung memalingkah pandangannya kearah lain.
"Ada murid baru ya?" Tanyanya. Aland mengangguk. "Ferro? Iya, dia murid baru. Kenapa?"
Aqilla menggeleng, "Nggak, nggak apa-apa."
Aland tidak langsung percaya dengan Aqilla. Terlihat jelas bahwa wajahnya gelisah. "Hey, kenapa? Sini cerita."
Aqilla tetap menggelengkan kepalanya, "Nggak, aku nggak apa-apa." Aqilla menundukkan kepalanya, tanpa sadar, air matanya sudah membasahi wajahnya.
"Qilla, kamu nangis. Kenapa?" Tanya Aland mulai khawatir. "Kamu sakit? Ada PR yang belum dikerjain? Sini aku bantu."
Aqilla menghela nafasnya, kepalanya ia tegakkan keatas untuk melihat kearah Aland.
Aland dengan segera menghapus air mata yang sudah membasahi wajah Aqilla. "Udah jangan nangis, Cerita kalau kamu mau."
Aqilla hanya tersenyum kecil dan mengangguk.
Jujur, Aqilla merasa sesak saat melihat kehadiran Ferro tadi. Namun, ia juga tidak bisa membohongi perasaannya bahwa ia merasa rindu dengan mantan kekasihnya itu.
Ini sangat bodoh. Aqilla akui itu. Mantan kekasihnya yang dulu pernah merubah dirinya menjadi bad girl, lalu meninggalkannya karena dirinya sudah menjadi bad girl. Padahal Aqilla lakukan itu karena ia sayang kepada Ferro.
Aqilla melirik kearah Aland yang tengah membaca buku, yang Aqilla takutkan, hanya satu. Ia takut bila nanti akan mengecewakan Aland.
'Nggak. Gue nggak akan ngecewain Aland untuk lelaki bajingan kaya Ferro. Gue sayang Aland.'
Aqilla menyenderkan kepalanya dibahu Aland.
Sementara Aland, sedaritadi jadi gelisah sendiri. Entah apa yang akan terjadi nanti. Namun, semoga saja yang akan terjadi nantinya baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/166600212-288-k992937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]
Teen Fiction"Gue suka sama lo. Aqilla Rheisyafa." _______ Mencoba membuka lembaran baru, mencoba meninggalkan luka lama dari masa lalu, ternyata tidak semudah yang Aland dan Aqilla bayangkan. Disaat mereka sudah mulai melupakan, masa lalu mereka malah menghamp...