[30] Happy Birthday, Aland.

1.4K 143 20
                                    

"Aland, hei," Sapaan hangat itu terdengar kala memasuki kelas 10-03. Kelas pagi ini belum begitu ramai mengetahui sekarang baru jam enam lebih sepuluh menit.

Aland yang sedang serius membaca novel yang baru saja dibelinya langsung menoleh kearah sumber suara dan menemukan Aqilla disana.

Aland tersenyum sambil menepuk kursi sebelahnya, "Sini," pandangannya menatap Aqilla lekat, Aland merindukan pacarnya itu.

Aqilla berjalan mendekat dan duduk disamping Aland.

Ini sudah lewat satu minggu pasca kejadian waktu itu. Aland sempat memberontak dan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Namun, inilah faktanya. Elvan, sudah pergi meninggalkan kita semua.

"Udah sarapan?" Tanya Aqilla yang dibalas gelengan dari Aland.

"Yauda, ayo sarapan dulu dikantin. Pelajaran pertama kosong kok, Bu Nisa ngga masuk."

Aland tersenyum lebar lalu mengangguk mantap. "Ayo."

Dua insan itu melewati koridor sekolah yang tidak pernah absen sepi itu sambil diiringi canda dan tawa tentunya. Membuat para jomblo wati yang melihatnya merasa iri dengan keserasian mereka.

Aqilla menoleh kearah Aland dan langsung menutup kedua mata pacarnya itu dengan kedua tangannya ketika sampai dikantin.

"Jangan ngintip ya,"

Aland mendengus, "Apaan sih, Qill?"

Aqilla tertawa geli, "Udah ikutin aja."

Aland hanya memilih diam dan menurut saja kepada Aqilla. Sementara Aqilla langsung memberi aba-aba kepada temannya untuk cepat menyalakan lilin yang menempel diatas Cake besar itu.

Setelah merasa semua sudah siap, Aqilla perlahan melepaskan kedua tangannya yang sedaritadi menempel dikedua mata Aland.

"HAPPY BIRTHDAY ALAND, HAPPY BIRTHDAY ALAND, HAPPY BIRTHDAY-HAPPY BIRTHDAY-HAPPY BIRTHDAY ALAND!!" Nyanyian itu langsung terdengar disaat Aland membuka matanya. Teman-temannya semua berada disana dengan senyuman yang mengembang.

"Gue harus terharu apa engga ya??" Ucapan Aland sontak membuat teman-temannya yang berada disana langsung menyorakinya. Termasuk Aqilla.

Aldo yang sedaritadi memegang kue langsung memberikan kue nya kepada Jessie, dan mendekat kearah Aland.

Aldo lantas langsung memeluknya, "Happy birthday bro, semoga di umur lo yang sekarang lo bisa.... Hmm yang lo gabisa apaan sih? lo kayaknya bisa semua."

"Yang gue gabisa hidup tanpa Aqilla. Udah lepasin ah!"

"YEE!" Anak-anak yang lainnya langsung bersiul dan merayu Aqilla yang tengah menunduk malu karena ucapan Aland tadi.

Sarah, Kezia, Ferro, dan murid-murid yang lainnya langsung mendekat kearah Aland dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

"Yaelah, belom make a wish woy!" Teriak Ferro yang dibalas tawaan dari yang lainnya, "Eh iya lupa." Ucap Sarah.

"Ayo Land make a wish!!" Ajak Aldo sambil menarik lengan Aland kearah Jessie.

Aland menatap Jessie yang tengah membawa kue, ekspresi Jessie hanya datar.

Aland berdo'a didalam hati, lalu meniup lilin berangka tujuh belas tahun itu dengan sekali tiupan. Yang lainnya langsung bertepuk tangan meriah.

JUST YOU AND ME [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang