5

6.5K 179 3
                                    

-----

"Terimakasih mas Genta atas kerja samanya. Event kami benar-benar sukses!" ucap seorang klien Genta di sebuah perusahaan tempat Genta bekerja.

"Sama-sama, pak. Jangan kapok pakai tim saya ya pak!"

"Pasti!"

Klien itu pun pergi dengan kedua sekretarisnya. Genta merogoh ponselnya yang berada di kantong celana dan mengirim pesan satu persatu kepada empat sahabatnya yang sangat ia rindukan selama ini.

Selamat malem semuanya! Gue kangen banget sama kalian semua, sumpah! Tanggal empat belas nanti kita ketemu di stasiun kereta api senen jam dua siang. Terus kalo ada acara dari tanggal empat belas sampai duapuluh Agustus, lo batalin dulu ya, please! Ini yang harus di bawa. Kalo gak ada, minjem ya! Kan ada waktu seminggu. Yang pertama carier (apalah itu author ga ngerti), baju hangat yang banyak, senter dan batrai, makanan, dan snack buat empat hari, kacamata hitam, bethadine, obat, sepatu, dan sendal. Kalo bisa mulai hari ini olahraga kecil-kecilan, apalagi buat Iyan. Itu aja. Sampai ketemu di stasiun senen jam dua ya!
- Genta yang lagi kangen.

Begitulah isi dari pesan yang di kirimkan kepada empat sahabatnya.

Riani yang sedang mengetik pekerjaan kantornya yang awalnya wajah kusut, berubah dihiasi senyum lebar di wajahnya setelah mendapatkan pesan dari Genta.

Zafran yang sedang memainkan gitar dan bernyanyi dengan penuh semangat, lebih kegirangan lagi dia saat membaca pesan dari Genta.

Arial yang senyum-senyum sendiri melihat fotonya dengan gebetan, tiba-tiba terlihat bingung membaca apa maksud pesan dari Genta.

Dan Iyan yang sedang sibuk membaca berkas-berkas sidangnya, seketika tersenyum lebar membaca pesan dari Genta.

***

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.

Stasiun senen.

Dari mereka berlima, Genta adalah orang yang pertama sampai di stasiun. Dia mencari keberadaan empat sahabatnya, tapi nihil. Masih belum ada tanda-tanda mereka ada disana.

"Cinta, bang Zafran pergi dulu ya. Sampai ketemu lagi, Cinta," ucap Zafran yang masih berada di rumahnya dan pamit kepada papan tulisnya yang full dengan nama Dinda, adik Arial.

Zafran meminum kopinya dan mempersiapkan barang-barangnya. Ia melihat jam lalu bergegas keluar rumah menuju stasiun.

Riani turun dari taxi. Ia baru saja tiba di stasiun. Mungkin dia adalah orang kedua setelah Genta.

Arial yang sedang berada di taman belakang sedang bersiap menggendong tasnya dan bergegas menuju stasiun.

Genta masih mencari keberadaan sahabatnya yang lain, begitupun Riani yang mengedarkan pandangan ke segala arah.

Akhirnya Genta melihat salah satu sahabatnya itu, yaitu Zafran. Dia bergegas menemui Zafran di sana dan menyapanya dengan penuh semangat.

"Juple!" teriak Genta.

Kenapa Juple? Karna nama panggilan Zafran bagi keempat sahabatnya, yaitu Juple.

"Wait..wait.. Apa kabar lo, Ta?" tanya Zafran menyembunyikan rasa kangennya dengan candaannya.

"Arghh!!" Genta langsung memeluk Zafran dan melepas rasa rindunya.

"Gaya-gayaan lo, ancur banget lo! Kangen banget ama lo, Ple! Arghh! Kangen banget ama lo!"

5 CM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang