8

5.4K 210 17
                                    

-----

"Kita sampai di Ranupani, desa terakhir. Dari sini, semua dimulai dengan melangkah!" ucap Genta kepada semuanya.

"Ini tolong diisi nama anggota sama nama masnya sendiri, serta data perlengkapan dan perbekalan yang dibawa," ucap penjaga post kepada Genta.

***

Mereka pun membangun tenda yang mereka bawa, dan menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka. Tak lupa dengan Iyan yang membuat indomie yang tadi ia bawa.

"Iyan, minta kuahnya dong!" kebiasaan Riani.

"Eehh, awas tumpah!" ucap Genta yang menarik piringnya dan memakan mie punya Iyan.

"Ih di pajak!" gerutu Iyan.

"Asal jangan ada yang pajak punya gue aja," ucap Arial memberi was-was jika ada yang meminta makanannya.

"Gak ada juga yang mau Sandwich kecap lo bro!" ucap Zafran kepada Arial.

"Pake nasi dong! Masa udah di gunung masih pake kecap!"

"Yuk mas Iyal, tidur yuk! Dingin banget nih!" ajak Dinda kepada Arial.

"Yuk!"

Mereka semua pun beranjak masuk ke dalam tenda, kecuali Iyan. Iyan membuka buku Tugas Akhirnya yang tak lupa ia bawa dan juga foto kedua orangtuanya yang di tatap penuh harapan.

***

Keesokan Harinya...

"Iyan! Ranupani keren ya?" tanya Zafran kepada Iyan.

"Iya."

"Tapi ntar lo jangan bikin bisnis banana boat disini."

"Emang kenapa?"

"Kotor Ranupani nya."

"Yee!"

"Sebelum berangkat, kita berdoa dulu. Berdoa mulai..."

"Amin!"

"Semangat!"

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Menyusuri pegunungan, hutan, semak-semak belukar, dan jurang yang cukup curam.

"Berapa lama kita jalan ya?" tanya Genta.

"Lumayan lama juga sih," jawab Riani.

"Kita break dulu deh! Break!"

"Masih jauh, Ta?" tanya Zafran.

"Ini belum setengahnya! Nanti jam 12 ato jam 1, kita baru sampe di--"

"Sampe puncak?" tanya Iyan exited memotong pembicaraan.

"Di Ranukumbolo! Puncak masih jauh! 18 jam lagi lah," terus Genta.

"18 jam lagi? Udah lama gini kita jalan belum ada apa-apa nya nih?"

"Ya makanya kita jalannya santai aja! Sambil ngobrol kek biar gak cape! Pokoknya kalo ada yang cape, bilang ya. Jangan ada yang gengsi! Satu orang cape, semuanya berhenti. Kebanyakan orang gagal kepuncak karena gengsi mau bilang cape. Akibatnya gak bisa ngelanjutin. Yuk, cepet! Kita harus berangkat! Gak terasa pokoknya. Pemandangannya keren! Arial, lo depan ya, kita tukeran! Lo ikutin aja tracknya, Pokoknya jangan sampe masuk ke dalam hutan. Lo liat aja arah matahari, jelas kok. Gue di paling belakang," jelas Genta.

"Siap!"

Mereka pun melanjutkan perjalanan setelah beberapa menit break. Arial dan Genta beralih posisi, sekarang Arial yang berada di paling depan dan Genta yang berada paling belakang.

•••

5 CM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang