YOONA's STORY [COMPLETED]

(4)동동이• 밝은 곳. 결정. 완료되었습니다.

***

"I'm sober. I'm asking myself, 'Is it over?' We were in love, now we're strangers. How shit changes?
When I feel it coming up, I just throw it all away."

***

Aku pikir Jessica lumayan juga, bisa mengalihkan perhatian Donghae hanya dengan waktu yang super singkat. Sebegitu inginnyakah Jessica bersama Donghae?

Aku mengernyit, pikiran itu tak menyenangkan ditambah Donghae lebih memilih menemui Jessica dari pada meluruskan hubungan yang kini sudah tidak jelas arahnya kemana. Kenapa? Apakah benar tak ada lagi tentang aku dalam hati Donghae?

Aku memejamkan mata, aku tak bisa terus berpikir positif tentang hubungan keduanya, apa yang sudah terjadi diantara mereka setelah Donghae jauh dariku? Perasaan itu membuatku mual dan muak pada keduanya. Uh!

"Yoona, kamu oke?"

Aku lupa. Aku sedang bersama Kyuhyun. Aku tersenyum dan mengangguk. "Yeah." Jawabku kemudian kembali menikmati kebab yang sudah mulai mendingin.

"Kamu tau, aku adalah pria kaku yang sulit bergaul dengan wanita, tidak termasuk dengan Yul." Kyuhyun tiba-tiba bersuara dan mendeskripsikan dirinya sendiri membuatku mengernyit, bingung kenapa ia menceritakan itu padaku.

"Ya, aku pikir juga begitu." Aku tersenyum dan menggigit daging yang ada di kebab.

Kyuhyun meminum coke-nya. "Tapi aku tidak menyangka bisa akrab seperti ini dengan wanita selain dengan Yul," Ujar Kyuhyun dan aku langsung menghentikan aktifitasku pada kebab yang aku makan, "Kamu suka saat bersamaku, Yoona?" Tanya Kyuhyun tiba-tiba.

Apa ini? Ini bukan sebuah pernyataan cinta bukan?

"Karna aku merasa sangat nyaman saat bersamamu." Kyuhyun masih meluncurkan aksinya dengan kalimat-kalimat yang bisa membuat jantung melombat dari tempatnya.

Tidak, tidak. Lalu bagaimana dengan Seohyun? Wanita yang sempat Kyuhyun cerita saat itu?

"Jadi Yoona?"

"Hah?"

Kyuhyun terkekeh dan berubah menjadi tawa yang lepas, kenapa aku suka melihatnya tertawa seperti ini?

"Apa yang kamu rasakan saat sedang bersamaku?" Tanya Kyuhyun setelah selesai dengan tawanya.

Aku menggigit bibir bawahku, gugup. "Er... Ya, aku suka dan kamu membuatku cukup nyaman." Tolong katakan bahwa kalimatku tidak berlebihan.