윤아• hghg

897 71 3
                                    

PS: BACA INI SIAP MAIN TEBAK-TEBAKAN YA.

***"Pada dasarnya kita semua sedang menunggu ketetapannya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
"Pada dasarnya kita semua sedang menunggu ketetapannya tiba."
****

Mustahil jika kamu bersahabat dengan berbeda jenis tidak akan menimbulkan perasaan lebih. Seperti halnya aku, meskipun sudah lama aku menyadari perasaan ini dan berulang kali mendapatkan sebuah penolakan darinya aku tetap saja mencintainya. Entah aku yang bodoh atau memang aku yang tidak pintar, semuanya sama saja.

Penolakan halus bahkan kasar ia berikan karna alasan klise yang digunakan oleh berjuta umat manusia.

“Aku tahu ini hanya masalah waktu, cepat atau lambat perasaan itu akan hilang.”

Sakit, iyalah sakit! Kan ditolak.

Aku hanya mengulum senyum menanggapi perkataannya yang sering aku dengar ketika aku menyuarakan.

“Aku suka meskipun kamu tidak pernah melihatku sebagai wanita.” Ujarku dengan senyum lebar seakan perkataan yang baru saja aku dengar tidak pernah diucapkan oleh pria yang merangkap menjadi sahabat semenjak masuk sekolah menengah.

Aku hapal dengan perkataan apa yang akan dia katakan setelah ini.

“Aku hanya tidak ingin merusak persahabatan kita.”

Aku terkekeh terus saja mengabaikan nyeri yang hinggap dihati. “Kalo aku tetap tidak bisa lupain kamu gimana?”

Dan aku menebak lagi dalam hati apa yang akan ia katakan setelah mendengar penuturanku.

“Itu hanya persoalan waktu, Yoona.”

Aku membanggakan diri dalam hati. Percakapan ini selalu berlangsung disetiap harinya dan terjadi tiga kali sehari, seperti jadwal minum obatkan?
Itulah yang membuatku hafal tentang balasannya tentang segala penuturan yang aku sampaikan mengenai perasaanku.

Aku beralih menatap Hong Jonghyun yang duduk dibelakang. Ia sibuk dengan komik yang aku ketahui baru saja ia beli lusa lalu, iyalah kan beli bareng.

“Kenapa?” Suara itu milik Jonghyun, ia mengalihkan pandangannya sebentar dari komik dan menatapku beberapa detik kemudian kembali fokus pada komiknya.

Aku berdecih sebagai respon sikap Jonghyun yang super cuek. “Siwan, dia nolak aku lagi.”

“Bukannya sudah biasa?” Jawab Jonghyun tanpa mengalihkan pandangannya dari komik.

Aku mencebikkan bibir sebal. Kenapa aku dikelilingi manusia dengan sikap absurd, seperti Im Siwan sahabatku sendiri yang selalu bersikap manis padaku tapi selalu menolak untuk menjadikan hubungan yang lebih serius, Hong Jonghyun sahabatkku yang memiliki wajah datar dan super cuek dan Jang Geun Suk si playboy yang tidak pernah absen kalau soal menggoda siswi disekolah.

YOONA's STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang