(3)동동이• 후회. 작별 인사

390 52 17
                                    

***

"알아요, 너는 나를 잊어 버린다. 하지만... 이별은 배웠어, 너를."

***

Setelah pulang, diantarkan oleh Kyuhyun. Aku berlalu menuju apartement Donghae. Tapi Donghae belum pulang, sepertinya dia belum selesai dengan Jessica. Aku menghela napas, rasa cemburu dan tidak suka dengan kedekatan Donghae dengan Jessica tak bisa aku bohongi, aku sangat-sangat ingin Donghae kembali.

Aku menekan password untuk bisa mengakses apartement Donghae, berkali-kali tapi gagal. Donghae menggantinya?

Aku mencoba lagi tapi tidak ada perubahan, pintu tetap terkunci. Kenapa Donghae menggantinya? Apa yang Donghae sembunyikan?

Aku mencoba lagi. Untuk yang terakhir aku mengernyit dan tetap tak ada yang berubah. Pada akhirnya aku menyerah dan terduduk dengan bersandar di pintu apartement Donghae, memutuskan akan menunggu Donghae.

Lama sekali. Aku menatap jam yang melingkar di tanganku, dan menghitung sudah berapa lama aku duduk disini, dua jam setengah dan aku menghela napas panjang menatap lift yang berada diujung lorong yang terbuka. Disana Donghae menata langkahnya mendekat dengan santai.

Aku berdiri dan Donghae kini tepat didepanku menatapku dengan pandangan penuh tanya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Kau mengatakan kita akan bicara di rumah."

Donghae mengangguk lalu mengusap rambutnya dengan kasar. "Ya, tapi--"

"Ini sudah terlalu lama, Donghae." Aku segera memotong kalimatnya, "Aku merindukanmu." Sambungku dengan lirih.

Aku melihat Donghae memutar matanya padaku kemudian bersandar pada dinding dan melipat tangannya.

"Donghae?" Suaraku sedikit merengek saat tidak ada respon darinya.

Donghae menghela napas kemudian mengangguk, mengalah. "Oke, kita bicara dirumahmu."

"Kenapa tidak dirumahmu?" Donghae hanya diam dengan rahang terkatupnya, "Kenapa kau mengubah passwordnya?" Tak ada jawaban dari Donghae, "Apa yang kau sembunyikan?" Tudingku dan Donghae memutar mulutnya dengan kesal.

"Apa yang kau inginkan Yoona?"

"Apa yang kau inginkan Donghae!" Aku meniru kalimatnya dengan suara yang lebih tinggi, "Harusnya aku yang bertanya seperti itu, apa yang kau inginkan?" Sambungku dengan suara yang lebih pelan.

Donghae memejamkan matanya beberapa detik kemudian menatapku. "Yoona, kamu tahu saat ini perasaanku sedang kacau, aku butuh waktu untuk berpikir." Ujar Donghae aku menggeleng enggan untuk mengerti pada posisi Donghae saat ini.

"Tidak,"

Donghae mengerang dan mengusap rambutnya kasar. "Aku butuh waktu sendiri, kau harusnya paham. Kita sudah lama saling mengenal Yoona."

"Sejauh yang aku lihat kau tidak pernah sendiri. Kau selalu bersama Jessica!"

"Yoona--"

"Harusnya kamu tahu Donghae, dia adalah wanita yang sangat terobsesi padamu. Jika memang kamu butuh waktu sendiri kau tidak harus bersama Jessica."

"Jessica hanya teman." Bela Donghae.

"Dulu kita juga teman." Gumamku lirih tapi aku tahu Donghae pasti mendengarnya.

"Tidak Yoona, itu berbeda dengan kita dulu."

"Lalu apa?"

Donghae menatapku dengan serius. "Jessica hanya penghibur lara." Aku Donghae.

YOONA's STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang