뷔• qnm-남동생이

626 74 11
                                    

***

"Nobody wants to deal with the pain that follow, no."

***

"Aku akan membuat ini jelas, Yoong."

Aku diam menunggu kalimat yang sudah aku prediksi sejak jauh hari, sebuah pengakhiran hubungan.

Seakan tidak ada rasa takut tersakiti, aku hanya diam dan menunggu kalimat itu keluar dari bibirnya.

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Ujarnya.

Aku mengulum senyum ironis dalam diriku. Bohong namanya jika aku tidak sakit hati mendengar itu, aku bukanlah seorang wanita yang ingin menjalin hubungan jika memang aku tidak memiliki perasaan pada pria tersebut.

"Aku harap kau bisa menerima keputusanku." Ujar pria yang akrab dipanggil Nick itu.

Aku akhirnya mengulas senyumku berusaha agar keputusan yang sudah dibuat oleh Nickhun tidak menjadi beban untuknya.

"Tolong katakan sesuatu." Pinta Nickhun.

Aku mengangguk dan tersenyuma didetik selanjutnya. "Tak ada yang bisa menahanmu jika kau ingin pergi bukan?" Aku terkekeh seolah apa yang ku katakan adalah sebuah lelucon yang lucu.

"Ya." Jawab Nickhun dengan suara yang melemah.

Aku mengangguk lagi untuk memberikan pengertian pada pria itu. "Ya, sekarang waktunya aku pulang." Aku berdiri dari dudukku dan dengan cepat Nickhun ikut berdiri. "Tidak perlu, jika kau melakukan itu maka itu akan semakin berat untukku." Ujarku sebelum Nickhun mengatakan apa yang selalu dikatakam seorang pria.

Nickhun tidak menjawab dia hanya mengangguk kemudian mempersilahkanku pergi lebih dulu sementara dia kembali duduk.

Aku berjalan dengan langkah gontai sementara air mataku sudah luruh dari tempatnya. Setelah aku sudah diluar restoran aku menatap pada langit malam yang gelap, kelipan salah satu bintang menjadi satu-satunya teman malam bulan malam ini.

Aku sudah terbiasa dengan semua ini lalu apakah aku masih bisa menyebut ini sakit hati?

Aku menemukan cinta tapi waktu berjalan kemudian putus. Tak terhitung berapa kali aku tertawa dan menangis karna lelucon yang di namakan cinta.

Aku mendengus kala mendengar suara gemuruh yang dihasilkan oleh langit malam. Apakah langit juga merasakan apa yang hatiku rasakan saat ini? Aku buru-buru berlalu dari tempat itu sebelum hujan turun.

***

Aku berhenti di depan pintu apartementku. Tidak akan bagus jika aku sendirian di dalam sana, aku butuh seseorang. Aku berbalik dan menatap pintu lainnya yang berada didepan pintu apartement ku.

Aku melangkah mendekat dan mengetuk pintu tanpa berniat untuk menekan bel atau sejenisnya. Aku terus mengetuk pintu tersebut bahkan mungkin menggedornya.

Butuh waktu hingga dua menit lamanya hingga pintu terbuka dan menampakan seorang pria muda dengan rambut kusut dan setelan piyama bermotif bintang-bintang.

Aku langsung menghambur dalam pelukan pria muda itu tanpa menjelaskan apapun yang sudah terjadi padaku.

Taehyung membawaku masuk ke dalam apartementnya dan berusaha menenangkanku meskipun terlihat jelas di matanya saat ini sedang kebingungan.

YOONA's STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang