"P'Krist aku menyukaimu."
Suasana lenggang sebuah ruangan dengan banyak coretan dan sebuah kaca retak lenggang sementara waktu. Pemuda berkulit putih yang tengah membalut tangannya dengan perban memandang pemuda berusia 15 tahun yang ada di belakangnya melalui kaca retak itu.
Ia bisa melihat wajah pemuda itu tegang, juga gugup.
Krist tidak menjawab. Ia membersihkan luka disudut bibirnya. Lengannya menonjolkan sedikit otot. Membuatnya terlihat seksi dihadapan para gadis.
Singto menelan ludahnya gugup. Ia sudah satu tahun mengenal Krist, Singto sadar bahwa perasaannya sudah berubah pada pemuda tampan itu.
"P'Krist..." Krist membalikkan badannya. Memandang tajam Singto yang tingginya bahkan hanya se dadanya. Pancaran mata Singto terlihat polos. Membuat Krist mendengus geli.
"Kau hanya anak kecil Singto. Usiamu 5 tahun lebih muda dariku. Kau tidak punya keahlian apapun dan kau berani menyukaiku? Ck konyol." Krist berucap sinis. Singto terdiam, rasanya sesak. "Aku tidak menyukai anak lemah sepertimu." Krist menekankan.
Ia meludah di sisi kanan Singto. Meninggalkan pemuda itu sendirian. Singto merasa lututnya lemas. Ia ditolak? Perkataan Krist sangat kejam.
Singto memandangi dirinya sendiri. Mengepalkan kedua tangannya erat.
Baiklah, ia akan buktikan pada Krist suatu saat nanti.
Bahwa Krist salah. Benar-benar salah.
Ia menyeringai.
TBC
Wkwk ff balu lagi, huhu. Aku bikin Krist strong dong 😎Pembuh bayaranx Petarung jalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter [SingtoxKrist]
FanfictionSepuluh tahun lalu bagi Krist, Singto hanyalah bocah ingusan yang tidak tahu apa-apa. Penolakan menyakitkan mendorong Singto untuk membuktika pada Krist bahwa dia bukanlah orang yang bisa diremehkan. Singto tumbuh menjadi seorang pembunuh bayaran h...