SIX

81 1 0
                                    

Sesampai nya di sekolah Alfaro memarkirkan mobil nya di parkiran sekolah,meskipun Alfaro terkenal badboy tapi dia tidak pernah terlambat datang ke sekolah.

"Thanks ya udah nganterin gue." Kata alina.

"Iya,eh btw sorry ya kalo gue udah jahat sama lo,udah buat kesan pertama lo ketemu gue jadi buruk." Kata Alfaro sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Iya gue maafin walaupun sebener nya kakak nyebelin banget sih." Kata alina.

Alfaro membelalakkan mata nya mendengar ucapan paras,

"lo di kelas berapa?." Tanya Alfaro.

"Gue dikelas 10 MIPA 2." jawab alina.

"Oh.. mau gue anter?" Tanya Alfaro lagi.

"nggak usah gue bisa sendiri" Kata alina lalu berlari meninggalkan Alfaro di parkiran.

"CIEEE.. yang jalan bareng doi." Kata Reza sambil menepuk bahu Alfaro dari belakang.

"Ehh..kaget gue." Latah Alfaro.

"Haha ngelamun bro?" Tanya Arde

"Nggak kok." Jawab Alfaro.

"Eh tadi gue liat alina dari sini,dan disini ada lo, teruss...  berarti alina jalan bareng lo dong ro." Kata nathan.

"Dari tadi gobs." Ucap Reza menoyor kepala nathan dan dibalas oleh arde dan iwan

"Kalian dapet pungut temen dari mana sih kok susah loading kaya gini?." Tanya Alfaro.

"Tega kau maz.. memperlakukan aku seperti ini." Ucap nathan dramatis.

"Ih jyjyk gue." Kata Alfaro.

"Udah-udah ke kantin kuy,cacing di perut gue udah pada demo nih" kata iwan.

"Tapi ini udah mau masuk." Kata nathan.

"Sok rajin lo, sehari aja lo bolos 3 pelajaran." Ucap iwan.

"Gue belajar sesuai mood." Jawab nathan.

"Terserah lo sesuai mood kek gue TIDAK PEDULI,kuy gue laper banget ini." Kata iwan.

Kriingg...kringg...

Bel masuk kelas berbunyi semua siswa siswi masuk kedalam kelas masing-masing.

"Perhatian temen-temen hari ini bu mira tidak masuk karena beliau ada acara keluarga jadi kita di suruh mengerjakan tugas di buku halaman 125." Kata si ketua kelas.

"Yeee...jamkos." teriak tari.

"Surga nya anak sekolah." Kata riana.

"Betul tu betul." Jawab dira.

"Eh,tam lo kenapa sih murung aja biasa nya lo paling seneng kalo jamkos." Kata alina.

"Mungkin gara-gara dicuekin kak nathan kali." Jawab riana.

"Gue bingung kenapa sikap kak nathan kaya gitu ya?." Kata tami.

"Halaahh..ndk usah di pikirin,mending kita ke kantin yuk laper nih." Kata tari.

"Kuy." Jawab alina dan yang lain nya.

Sesampainya dikantin..

"Bik,bakso nya 5 ya." Pesan tari kepada ibu kantin.

"Eh btw perasaan gue ada yang hilang nih." Kata tami.

"Apaan?" Tanya alina.

"Tadi perasaan gue bawa buku kecil." Kata tami.

"Hah?" Kata tari kebingungan dengan perkataan tami.

"Iya tadi gue bawa buku kecil berwarna merah tapi sekaramg buku itu mana?? Guys bantu gue cari dong buku itu penting banget." Kata tami.

"Nanti aja cari nya setelah makan." Kata dira.

"Ini lebih penting dari makanan,gue pergi dulu guys."kata tami lalu pergi meninggal kan alina dan yang lainnya.

"Aduhh dimana ya buku itu,kalo sampai di ambil orang bisa gawat nih." Batin tami.

Tami terus meyusuri koridor kelas yang ia lewati tadi,di depan kelas 12 Bahasa tami melihat seseorang sedang duduk dan membaca sebuah buku yang sangat ia kenali. Dengan cepat tami mengambil buku itu.

"Kak ngapain baca buku gue?." Tanya tami.

"Nama lo tami ya,tadi gue nemu buku lo jatuh di depan kelas gue." Kata nathan.

"Tapi baca buku seseorang tanpa izin itu nama nya gak sopan!" Kata tami.

"Gue suka kata-kata yang lo bikin, cinta itu seperti angin,tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan." Kata nathan sambil menatap tami.

Deg.. jantung tami berdegub kencang. "Lo tau? gue baru putus cinta dari kekasih gue." Kata nathan dengan tatapan sendu.

"Kenapa kak nathan bisa putus dari kekasih kakak itu?" Tanya tami

"Gue udah buta karena cinta,apa yang dia mau gue beliin,tapi kemarin gue ngeliat dia sama cowo lain,hati gue rasa nya retak,gue ngerasa hancur banget." Kata nathan menahan sesak di dada nya...

"Jangan sedih kakak itu cowok,cowok itu harus kuat kakak gak boleh lemah,jodoh udah ada yang atur,jika dia jodoh kakak tuhan akan mempersatukan kakak sama dia,jangan sedih! Kakak harus tetap semangat! Cewek di dunia ini masih banyak." Kata tami sambil tersenyum walaupun hati nya sedang kacau,dia tidak ingin terlihat lemah di depan orang yang dia cintai.

"Thanks ya tam, udah dengerin curhatan gue."kata nathan tersenyum pada tami.

Lagi-lagi jantung tami berdegup kencang melihat senyuman nathan, "iya sama-sama" jawab tami.

NEXT

ALINA ALVE (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang