EIGHTEEN

15 2 0
                                    

Sesampainya di rumah alina memasuki rumah nya dengan mengendap-endap takut jika ketahuan oleh rival.

"Darimana?" Tanya rival datar di depan alina. Ternyata alina ketahuan.

"Da..darii cafe" jawab alina bohong.

"Sama siapa?" Tanya rival datar.

"Sendiri"

"Bohong,gue ga pernah ngajarin lo bohong." Kata rival pada adik nya.

"Tadi sama kak alfaro." Jawab alina menunduk.

"Ngapain masih sama dia?."

"Cuma main aja." Kata alina.

"Gue engga suka ya lo deket sama orang kaya dia,jangan kan deket main aja gue engga suka,kamu adik kakak lin,kakak engga mau kamu salah pergaulan." Kata rival menasehatin adik nya.

"Iya kak,mulai sekarang alin ngga main sama kak alfaro lagi." Kata alina.

"Yaudah kamu tidur sana." Kata rival.

...............

"Heloo everybodyyy!!!" Teriak tami memasuki ruang kelas.

"Diiiraaa..minta pr dong." Kata alina.

"Nih." Kata dira sambil menyodorkan buku pr nya.

"Ya ampuuunn baik bangett siii uncchh.." kata alina langsung menyalin buku pr nya dira.

"Oh ya zi,beberapa hari yang lalu gue denger anak anak hitz kelas sebelah tuh ngomongin doi lo." Kata alina.

"Hah?? Siapa?? Mereka bilang apa??." Tanya zia penasaran. Suasana menjadi hening tari,tami,riana,dan dira juga fokus mendengarkan alina.

"Gue denger sih salah satu dari mereka pacaran sama doi lo tuh si reksa." Kata alina.

"Whattt??!! Siapa?? Siska,risti,atau melly??" Tanya tami heboh.

"Siska" jawab alina.

"Waduhh bener bener tuh orang." Kata riana emosi.

" tapi gue denger juga dari si nini temen sekelas mereka,kalo reksa dan siska udah lama pacaran. " sahut dira.

Kringggg...kring...

Bel masuk pun berbunyi seluruh siswa memasuki ruang kelas dan bersiap menunggu guru yang akan mengajar.
Sedari tadi zia diam melamun,entah kemana pikiran nya.

"Zi lo gapapa kan?? Lo mikirin reksa? Kita ga bermaksud buat lo sakit hati kita cuma mau lo tau yang sebenar nya." Kata riana.

"Iya,,Engga papa kok." Jawab zia tersenyum.

Saat jam istirahat zia dengan cepat keluar kelas,yang membuat teman teman nya khawatir pada nya. dengan sekejap zia hilang entah kemana pergi nya.

"Guys mencar cari zia gue takut dia kenapa napa." Kata alina.

Lalu mereka berpencar mencari zia.
Zia pergi mencari reksa untuk meminta penjelasan.

"Reksa!" Panggil zia.

"Apa sayang? " Ucap reksa sambil fokus pada ponsel nya. Zia lalu menarik tangan reksa dan membawa nya ke rooftop.

"Lo punya pacar kan?!" Tanya zia.

"Kan pacar ku kamu." Jawab reksa santai.

"Jangan bohong! Gue dah tau semua nya,lo pacaran sama siska kan?"

"Eeng....engga kok" jawab reksa bohong.

"Gue udah tau semua,siska bilang ke gue kalo lo itu pacar nya! Kalian pacaran sebelum lo pergi ke paris kan! Tega banget sih lo bohongin gue sa" ucap zia.

ALINA ALVE (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang