Pagi minggu yang seharusnya digunakan untuk Christina Bang atau sering dipanggil Nana bermanja-manja dengan kasurnya sekarang hanya tinggal angan saja. Dikarenakan sepupu sialannya, Nana harus terpaksa bangun dari mimpi indahnya dan menemani Felix, latihan dance di tempat ia biasa latihan.
Gadis itu masih mengantuk, karena serius, biasanya dia baru bangun jam sepuluh pagi kalau weekend seperti ini. Dia duduk dan menekuk lututnya, menatap beberapa anak lelaki yang sibuk meliuk-liukkan tubuhnya.
"Cih, dasar lelaki bertulang lunak."
Dia kemudian mengalihkan atensinya pada Felix, sepupunya. Sepertinya pria itu tengah serius berlatih. Nana yang mulai bosan akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi keluar dari tempat latihan Felix. Dia hanya ingin mencari udara segar.
Ketika dia melewati Felix, lelaki itu menghentikan gerakannya dan menatap Nana heran. "Mau kemana, Na??????"
Nana nolehin kepalanya ngadep Felix, "Mau keluar bentar doang."
Gadis itu berjalan menyusuri koridor dan akhirnya keluar dari gedung tersebut, tanpa sengaja bahunya menubruk seseorang yang agak tinggi darinya. Badannya sedikit oleng, untung saja anak lelaki itu refleks memegang tangannya agar tidak terjatuh.
"Maaf kak."
Nana mengangguk, "Gak papa salah gue juga jalan gak liat-liat."
Anak lelaki berbehel ini menggaruk tekuk ya, "Kakak mau kemana?"
Nana yang ditanyai seperti ini pun hanya bisa mengerjapkan matanya, bingung mau menjawab apa. "Eng---, gak tau deh mau kemana. Di dalem bosen nungguin Felix latihan dari tadi."
"Oo Kak Nana mau aku temenin jalan-jalan gak?"
Alis Nana terangkat sebelah, bagaimana bisa anak lelaki dihadapnnya ini tahu nama panggilannya?
"Lo----, jangan bilang lo yang pengen minta kontak WA gue dengan Felix minggu lalu itu???"
Jeongin hanya nyengir nunjukin behel lucunya itu. Sebenernya Nana gak kuat liatnya, tapi DEMI APAPUN BOCAH IMUT DIHADAPANNYA INI INGIN MEMINTA KONTAKNYA????????
Nana menghela nafasnya, dia menatap Jeongin tajam. "Lo gak tau kalau gue udah kuliah??"
Jeongin hanya menganggukkan kepalanya, "Tau kok ... Kak Nana baru masuk kuliah tahun ini kan????"
Nana menatap Jeongin dengan tidak percaya, "Kok lo tau??????"
"Aku kan adek kelas kakak pas dulu di SMA Garuda. Tapi waktu itu masih murid baru sih, wajar kalau kakak gak inget muka aku. Dulu aku kelas 11 dan Kak Nana kelas 12."
Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya paham, "Lo gak latihan???"
Jeongin gelengin kepalanya, "lagi istirahat kak." Lalu mengecek jam dipergelangan tangannya, "setengah jam lagi baru latihan."
Nana hanya ber-oh ria. Kemudian dia ngelanjutin langkahnya, Jeongin yang ada dibelakang ngikutin.
"Lo ngapain ngikutin gue?" Nana natep Jeongin dengan kesel, sedangkan yang ditatap cuma nyengir ganteng.
"Nemenin kakak lah. Mumpung aku lagi free nih."
Nana hanya diam tidak menanggapi ucapan dari Jeongin, tidak juga memarahinya karena anak lelaki itu mengikutinya. Dia membiarkan Jeongin, setidaknya Nana punya teman untuk berbicara.
Setelah dirasa mood Nana membaik dan Jeongin sudah harus balik ke tempat latihan, mereka berdua kembali dan menemukan Felix yang tengah berkacak pinggang dan menatap Nana tajam di depan pintu ruang latihan.
"Pacaran ya lo berdua?????"
Nana mendelik kaget sedangkan Jeongin hanya menatap Felix bingung. Please yaa, ini kalau bloonnya Felix kambuh emang suka rada-rada gak jelas.
"ENGGAK LAH, ngawur lo." Nana merampas tasnya dari tangan Felix dan berjalan mendahuluinya.
"Jeong, gua balik duluan ya... Ada keperluan ini!"
Jeongin nganggukin kepalanya, "Oke kak.. hati-hati baliknya."
Felix ngacungin jempol di kedua tangannya lalu dia berlari menyusul gadis tersebut yang sudah berjalan mendahuluinya.
"Kok lo bisa bareng sama itu bocah?" Felix yang kepo langsung nyamain langkah kakinya dengan Nana.
"Oh iya, nanti acaranya jadi jam setengah delapan, Na. Lo gak papa kan??"
Nana menghela nafasnya. Dia kembali mengingat kejadian beberapa hari yang lalu ketika papanya memberitahu kalau Nana akan ditunangkan dengan anak dari rekan kerjanya.
Mas Chris benar-benar marah waktu itu. Mamanya juga syok. Tapi harus bagaimana lagi, katanya Mas Chris perusahaan papa sedang dalam masalah dan jalan satu-satunya adalah menikahkan anak gadisnya dengan putra tunggal dari rekan kerja papanya.
Felix menepuk bahu gadis tersebut dengan pelan, "Yang sabar ya Na... Gue tau sepupu gue kuat."
Nana nganggukin kepalanya terus dia maksain senyuman dari sudut bibirnya, "Baru tunangan doang kan, Lix???"
"Yang gue denger sih iya. Katanya nunggu setahun lagi kalian nikahnya."
Nana menghela nafasnya dengan berat. Setelah masuk dalam mobil Felix pikirannya masih terbayang-bayang tentang masa depannya yang kini terpaksa dirancang orang tuanya sendiri.
Di dalam hati dia mengumpat. Bisa-bisanya dia terjebak perjodohan seperti jaman Siti Nurbaya????!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN | Yang Jeongin (✓)
Short Story❝kenapa sih kakak gak pernah liat aku sebagai laki-laki. kenapa kakak nganggap aku anak kecil? aku suka sama kakak, kakak mau kan jadi ibu dari anak-anak aku?❞ cute cover by ExacIm ©Marklipss,2019