Di ruang makan, Nana diam karena menahan malu. Seumur hidup baru kali ini ada cowok selain Papanya, Mas Chris, dan Felix yang liat dia tanktop-an doang. Dan masalahnya Jeongin menang banyak, mana Nana gak nyadar.
Sedangkan Jeongin dia biasa aja. Gak tau ya, dipikiran Nana itu Jeongin terlalu polos apa gimana. Terus Nana mikir, masa punya dia rata banget sih sampe Jeongin biasa aja liatnya.
Padahal yang sebenernya terjadi tadi Jeongin mikirnya udah kemana-mana. Hshshs
Tiba-tiba kepalanya digetok pake sendok. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Mas Chris, "Hayo ... Kok bengong, mikirin apa niiii????????"
Nana meringis lalu menatap tajam ke arah Mas Chris, "MAS IH, SAKIT NIH KEPALA NANA!!!"
Mas Chris cuma meletin lidah terus dia duduk di sebelah Jeongin yang sedang memakan rotinya.
"Jeong, tenang aja gue rasa disini posisinya lu lebih dewasa dari pada Nana. Walaupun tua dia setahun tapi dia tuh kalo manja, manjaaaaaaa banget." Bisik Mas Chris yang dibales anggukkan paham sama Jeongin.
"NGOMONGIN GUE YA?!!!!"
Nana melempar anggur yang ada di atas meja dan sialnya kena matanya Jeongin. Nana panik dong, apalagi pas liat Jeongin meringis sakit. Dia langsung datengin Jeongin dan ngecek keadaan matanya.
Mas Chris cuma nunjuk-nunjuk Nana nyuruh dia buat tanggung jawab. Setelah itu dia langsung pergi ninggalin mereka berdua di dapur.
"Jeong, huhu maafin Nana gak sengaja." Nana mengamati wajah Jeongin, terutama bagian mata yang kena lemparan anggur tadi.
Nana ini kalau udah panik emang suka lupa segalanya. Dan Jeongin berharap debaran jantungnya tidak terdengar oleh Nana karena posisi mereka yang sangat dekat ini.
"Gak papa kak, cuma sakit biasa aja." Jawab Jeongin menenangkan Nana.
Cukup Nana mengkhawatirkan Jeongin, itu sudah membuat anak lelaki itu sangat bahagia. Jeongin meraih tangan Nana yang berada di pipinya.
Mata mereka bertemu, lelaki itu tersenyum seraya berkata, "Kak Nana gak usah khawatir. Jeongin gak papa kok."
Nana yang ditatap seperti itu gelagapan. Dia menarik tangannya dan kembali duduk di tempatnya. Dia berdeham, "Kalau udah selesai langsung berangkat ya Jeong. Kasian lo nanti telat."
Jeongin hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.
Masih ada waktu 20 menit untuk Nana masuk ke dalam kelasnya. Akhirnya Nana memilih untuk duduk di depan kelasnya selagi menunggu teman-temannya datang.
Hari ini Nana hanya ada jam pagi, itu pun kalau dosennya datang. Biasanya dosennya hari ini sangat amat menyebalkan, kadang dia tidak datang tapi tau-tau memberi tugas yang membuat kepala Nana ingin pecah rasanya.
Nana memainkan ponselnya untuk memecah kebosanan yang menghampiri. Dia mengecek akun instragramnya dan melihat-lihat story teman-temannya yang ia follow.
Sampai tatapannya tertuju pada salah satu story dari sang mantan, Hwang Hyunjin.
Nana mendesah pelan.
Mantan kekasihnya itu memang brengsek. Bisa-bisanya dia berbahagia dengan pacar barunya di saat Nana belum bisa move on darinya.
Tapi setelah dipikir-pikir kembali bukankah Nana harus menjalani hidup barunya dengan Jeongin?
Ah bahkan Nana baru ingat kalau saat ini di jari manisnya telah melingkar indah cincin pertunangannya dengan Jeongin.
"Ngelamunin apa lo?"
Entah dari mana Felix tiba-tiba berada di samping Nana. Nana menolehkan kepalanya kaget. "Lo ngapain sih disini buluk?!! Ngagetin orang aja."
Felix nyengir, bikin Nana mendengus, "Yang udah tunangan mah beda ya. Senyum-senyum natep cincin. Dikira gila lo ntar!" Ucapnya seraya mendorong kepala Nana.
Nana menggeram kesal, dia menjambak rambut sepupunya itu secara brutal. Membuat sang empu menjerit kesakitan. Mahasiswa lain yang berjalan melewati mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Mereka pikir, Nana dan Felix adalah pasangan aneh yang hobinya jambak-jambakan. Padahal mereka sepupuan, dasar netijen.
Setelah dirasa emosinya mereda, Nana menatap Felix heran. "Btw, lo ngapain ke sini? Bukannya fakultas kita jauhan yaa????"
Felix menggedikkan bahunya kemudian dia menyandarkan punggungnya pada kursi panjang yang mereka dudukin di depan kelas Nana.
"Gue cuma mau nanya, lo udah move on belum sama Hwang Hyunjin????"
Alis Nana menyerngit bingung, tumben sekali seorang Lee Felix menanyakan hal seperti itu kepada Nana. Namun pernyataan selanjutnya membuat Nana mengumpat di dalam hati.
"Pacar Hyunjin satu fakultas sama lo. Jadi lo harus siapin hati kalau ketemu dia jemput pacarnya. Dan gue harap lo udah move on ke Jeongin."
_______________
sebenernya ga rela behelnya mau dicopot:(
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN | Yang Jeongin (✓)
Historia Corta❝kenapa sih kakak gak pernah liat aku sebagai laki-laki. kenapa kakak nganggap aku anak kecil? aku suka sama kakak, kakak mau kan jadi ibu dari anak-anak aku?❞ cute cover by ExacIm ©Marklipss,2019