Sore ini Nana masih berada di luar. Bukannya enggan untuk pulang ke rumah, hanya saja sepupunya yang sialan tapi sayang ganteng ini malah mengajaknya ke markas teman-teman segengnya.
Dan yang Nana selali adalah Hyunjin yang termasuk anggota geng dari Felix dan yang lainnya. Dari tadi Nana udah ketar-ketir takut kalau dia gak bisa bersikap biasa aja pas aja Hyunjin sama pacar barunya.
Tiba-tiba Felix nyikut lengan Nana bikin dia langsung menolehkan kepalanya, "Apa?"
"Cowok lo, baru datang tuh."
Alis Nana mengkerut bingung, "Ha ... Maksud lo apa?"
Felix berdecak kesal, kemudian dia mengarahkan kepala Nana menghadap ke arah pintu. Mata Nana langsung membelalak kaget pas Jeongin muncul di depan pintu dengan setelan serba putihnya.
Pas anak lelaki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, senyumnya langsung merekah ketika menemukan Nana yang duduk di sebelah Felix dan tengah menatapnya.
Langsung saja Jeongin melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah Nana.
Nana memandang Jeongin dengan bingung, "Lo ngapain disini?"
Jeongin tersenyum, "Aku kan emang temenannya sama mereka kalau pulang sekolah. Lagian mereka juga kan anak dance di grup aku?"
Ah iya, Nana lupa fakta itu. Nana cuma nganggukkin kepalanya, terus tiba-tiba suasana jadi riuh pas kedatangan Hyunjin sama cewek barunya.
Nana melengos, hatinya masih sakit menerima kenyataan yang ada. Hyunjin yang lebih memilih cewek barunya dari pada mempertahankan Nana dan memperbaiki keadaan.
Merasakan perasaan Nana yang tidak dalam keadaan baik-baik saja membuat Jeongin menggenggam tangan gadisnya itu. Iya, Jeongin sangat tau hubungan Nana dan Hyunjin bagaimana.
Jeongin deketin wajahnya ke telinga Nana, "Kak ... Nanti pulang bareng aku ya. Kita jalan-jalan sambil nyari makan."
Mendengar kata makan membuat Nana menganggukkan kepalanya semangat. Matanya yang berbinar-binar itu membuat Jeongin tidak tahan untuk mengusap puncak kepalanya.
Jisung yang melihat hal itu berseru, "Wadau ... Maknae kita udah gede ya sekarang! Gak nyangka gua kalau lo berdua sekarang tunangan aja."
Mendengar seruan dari Jisung membuat anak-anak yang lainnya juga ikut menggoda mereka berdua. Tanpa sadar tatapan Nana dan Hyunjin bertemu. Nana tidak tau kenapa, tapi entah kenapa tatapan Hyunjin seolah ingin mengatakan sesuatu.
"Jadi gimana kak, seneng gak???"
Nana menganggukkan kepalanya semangat. Sekarang Jeongin membawa gadis tersebut ke cafe miliknya. Perlu digaris bawahi, milik Jeongin.
Nana yang sedang mengunyah makanannya menatap Jeongin bingung, "Ini serius restoran milik lo?"
Jeongin terkekeh pelan, dia membersihkan sisa makanan di ujung bibir gadisnya. "Iya kak ... Masih gak percaya aja."
Nana meringis, jelas dia tidak percaya. Karena biasanya anak seumuran mereka berdua hanya bangga memamerkan harta milik orang tuanya tanpa mau berusaha.
Di dalam hati Nana bersyukur, setidaknya calon suaminya ini mandiri dan lebih dewasa darinya. Walaupun umur mereka berbeda setahun.
"Kak."
Nana menatap Jeongin heran, "Kenapa?"
Lagi dan lagi Jeongin tersenyum, entah kenapa sekarang Nana mulai terbiasa dan nyaman dengan senyuman lelaki itu. Jeongin menyelipkan anak rambut Nana ke belakang telinganya.
"Apa di hati kakak udah ada nama aku, walau pun sedikit???"
Nana hanya diam, dia juga bingung ingin menjawab apa. Menurutnya nama Jeongin belum ada dihatinya tapi semua perlakuan manis yang Jeongin lakukan selalu membuat Nana nyaman.
"Gak usah buru-buru kak. Pelan-pelan aja ya."
Nana menganggukkan kepalanya. Entah kenapa Nana begitu menyukai sikap Jeongin yang lebih dewasa darinya ini.
"Btw, kakak udah di kasih tau sama mama mertua belum?"
Alis Nana terangkat sebelah, "Kasih tau apa?"
"Katanya besok atau besoknya lagi Kak Nana tinggal bareng aku di apartemen."
"HAH???????"
Jeongin meringis kecil mendengar teriakan Nana yang kaget. Ternyata mama mertuanya belum memberi tahu masalah ini ke Nana.
"Belum dikasih tau ya??"
Nana menggelengkan kepalanya dan cemberut. Bisa-bisanya orang tuanya membiarkan Nana tinggal berdua dengan anak lelaki dihadapannya ini.
"Kata mama mertua, sekalian nemenin aku di apartemen berhubung aku tinggal sendiri. Gitu sih, orang tua aku juga menyetujuinnya kok."
"Dan lo juga setuju-setuju aja kan?" Sinis Nana.
Jeongin hanya menunjukkan cengirannya ketika mendengar ucapan Nana. Siapa juga yang ingin menolaknya, toh mereka juga akan menikah juga kan nanti.
____________
Sejauh ini apakah kalian enjoy dengan fanfiksi ini?????
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN | Yang Jeongin (✓)
Cerita Pendek❝kenapa sih kakak gak pernah liat aku sebagai laki-laki. kenapa kakak nganggap aku anak kecil? aku suka sama kakak, kakak mau kan jadi ibu dari anak-anak aku?❞ cute cover by ExacIm ©Marklipss,2019