6

6.5K 953 38
                                    

Hebat juga ya gua update dua kali sehari........








Pagi hari ini sama seperti hari sebelumnya, Jeongin pergi ke rumah tunangannya. Meski pun ini hari minggu, tapi Jeongin pergi kesini dengan alasan numpang sarapan.

Mamanya Nana hanya terkekeh mendengar alasan Jeongin yang berkunjung pagi-pagi seperti ini. Dia memakluminya karena Jeongin juga tinggal sendirian di apartemen.

"Nananya masih tidur Jeong. Mama minta tolong kamu naik ke atas, bangunin dia dulu di kamarnya ya."

Jeongin nganggukin kepalanya. Terus dia jalan naikin tangga dan masuk ke dalam kamar Nana yang gak di kunci. Emang gak sopan sih, tapi Jeongin malah bodo amat yang penting bisa liat Nana-nya tidur.

"Kak Nana bangun." Seperti biasanya Nana masih tidur diatas kasurnya.

Nana mengerjapkan matanya ketika Jeongin membuka gorden kamarnya. Jeongin tersenyum tipis kemudian duduk dipinggiran kasur. Nana yang kesadarannya masih lime belas persen hampir aja tidur lagi kalo kak Jeongin cium pipinya.

Gadis itu langsung terlonjak kaget. Dia duduk dan menatap Jeongin dengan horor seraya memegang pipinya yang dicium Jeongin tadi.

"Lo ngapain?????"

"Bangunin kakak lah." Jawab Jeongin enteng.

Nana menggeram kesal. Dia melempar bantalnya dan mengenai kepala Jeongin, "BANGUNIN TAPI GAK USAH DICIUM JUGA KALII!!"

Jeongin cuma nyengir terus dia berdiri, "Kak Nana jangan sering ngamuk dong. Aku tungguin di bawah ya, Kak Nana mandi cepet."

Setelah mengatakan itu Jeongin benar-benar pergi dari kamarnya. Nana hanya bisa menatap punggung Jeongin dan menghembuskan nafasnya berat. INI KENAPA JADI DEG-DEG AN GINI SIH BANGSAT?!!!

Kayaknya Nana beneran baper sama apa yang Jeongin lakukan ke dia belakangan ini. Nana tuh gini emang, gampang banget baperannya. Tapi dia masih trauma, takut kalau hatinya kembali dipatahkan.

Tapi boleh gak sih Nana berharap banyak ke Jeongin yang sekarang posisinya itu tunangan dia. Sumpah Nana tuh bingung. Di satu sisi Nana beneran belum bisa move on dari manusia yang namanya Hwang Hyunjin.

Disisi lain Nana juga baper sama perlakuan-perlakuan manis yang Jeongin berikan ke Nana. Nana mendesah pelan lalu dia memukul kepalanya dengan tangannya sendiri.

"Mau lo apa sih Na?!!!"










Setelah selesai mandi dan sebagainya, Nana langsung turun ke bawah nyamperin Jeongin dan mamanya yang lagi ngobrol di meja makan.

"Pagi mama!" Seru Nana mencium kedua pipi mamanya.

Lalu dia beralih ke Jeongin, "Pagi Jeongin!" Nana mencubit kencang pipi lelaki tersebut sehingga membuat Jeongin meringis kesakitan.

Ini adalah bentuk pembalasan dendam yang Nana lakukan karena Jeongin menciumnya tadi.

Setelah puas mencubit pipi Jeongin, Nana langsung mendudukkan dirinya di sebelah lelaki tersebut. Dia mengambil roti lalu mengolesnya dengan selai stroberi.

"Na, nanti kamu beresin barang-barang kamu ya. Mulai hari ini kamu tinggal di apartemennya Jeongin."

Pergerakan tangan Nana yang sedang mengoleskan selainya pun terhenti. Dia menatap mamanya dengan kaget, "Kok cepet banget sih Ma???!"

"Mumpung Jeonginnya main disini. Lagian mau sekarang atau nanti juga sama aja kan ujung-ujungnya kamu bakal tinggal sama dia."

Nana hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Lagian kamu sekalian bantuin Jeongin, itung-itung latihan jadi istri yang baik kan, Na. Jadwal kuliah kamu juga gak padet banget kan?"

Gadis itu hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh mamanya.

Akhirnya setelah sarapan, Jeongin dan Nana kembali ke kamar Nana untuk membereskan barang-barangnya yang akan dibawa ke apartemen Jeongin nanti.

Jeongin yang duduk diatas kasur Nana hanya bisa mengamati pergerakan gadisnya yang sedang memilih pakaian yang akan ia bawa dan memasukkannya ke dalam koper.

"Kak Nana kalau belum siap tinggal berdua sama aku gak papa kok. Biar aku yang ngomong masalah ini sama mama mertua."

Nana menghentikan pergerakannya, dia menatap Jeongin lalu menggelengkan kepalanya. "Gak usah Jeong, gue gak papa kok"

Mendengar apa yang diucapkan oleh Nana pun membuat Jeongin menganggukkan kepalanya paham.

"Kak Nana nanti tidur aja di kamar yang sering Jeongin tidurin. Nanti biar Jeongin yang tidur di kamar tamu."

Nana hanya menganggukkan kepalanya tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jeongin. Tau gak sih sebenernya mereka berdua ini deg-deg an banget tapi sok-sok an bersikap biasa aja.









_____________
Menggelempar di atas kasur

_____________Menggelempar di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIJODOHIN | Yang Jeongin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang