pagi ini tepatnya pukul 08:29 Deandra Dkk sudah kejar kejaran dengan seseorang yang mereka gosipkan semalam.
Siapa lagi kalo bukan bu Mega."DEANDRA! KEMBALIKAN PAYUNG SAYA!" teriak bu Mega kuat di sela sela perlombaan lari mereka .
"CEPETAN WOY!"
Diantara mereka semua Deandralah yang memimpin paling depan karena dia sang tersangka utama disini.
Mungkin dia sedang ingin olahraga, jadi tidak perlu menghindar kali ini.
"Gudang woy gudang!" Nathan mengintrupsi, tapi Deandra berbelok ke kanan bukan ke kiri yang merupakan arah gudang.
"Ketauan lah bego, cabut aja!"
"Cabut mata lo! makin panjang entar urusannya."
"Stop stophh hahh cape gue." Chika berhenti diikuti yang lain.
Enam murid bandel itu menyendarkan kepalanya di dinding dekat lorong belakang sekolah.
Sekarang mereka bingung, mungkin aja bu Mega di depan sana masih menunggu mereka dan akan memakan mereka hidup hidup kalau mereka pergi dari sini.
Padahal Angga menahan laparnya setengah mati. Dia belum sarapan tapi sudah olahraga keras seperti ini.Semuanya-kecuali Deandra- melototkan mata melihat asap yang mengepul dari sumbernya.
"Ini sekolah Ra malah nyebat seenaknya!" tegur Angga.
Deandra mengacuhkan teman temannya itu. Masa bodolah sama bu Mega yang penting kebutuhan primernya terpenuhi.
"Terus gimana kalo payung bu Mega gak ketemu?" Yuna kembali memikirkan masalah mereka.
"Kita beliin yang baru ajalah." usul Adam.
"Lo kira dia gak tau mana payung aslinya mana payung duplikasi."
"Halah gak bakalan yakali tau sampe segitunya,lebay." Chika tidak menanggapi lagi.
"Boleh juga daripada dia ngejer kita terus." setuju Nathan yang sudah mampus berlari dari kenyataan.
Tubuh guru perempuan itu boleh besar tapi kemampuan berlarinya perlu diperhitungkan sepertinya.
Mereka semua tidak menyangka kalau bu Mega rela menunggu di depan piket tadi pagi yang ditemani siswi semalam yang menjadi korban jambretan Deandra.
Sialnya siswi itu rupanya keponakan bu Mega yang disuruh mengambil berkas dari kantor tapi malah di begal sama Deandra.Awalnya Deandra ngeles kalau payung itu ketinggalan tapi bu Mega yang sudah berpengalaman sama kenakalan mereka jadi tidak percaya dan menyuruh anak anak itu segera mengembalikan payungnya dengan tidak kurang suatu apapun.
Akhirnya mereka semua sepakat mulai dari jam tujuh lewat tadi sampai jam delapan, kalau harus mengembalikan payung bu Mega dan sekarang udah jam delapan lewat tapi hasilnya masih nihil. Jadilah aksi kejar kejaran tadi yang sepertinya di menangkan oleh Deandra Cs."Nanti siang kita ke toserba nyari tuh payung, lo bisa kan Ra?" diantara mereka semua memang Deandra lah yang paling sibuk. Makanya Yuna bertanya pada gadis yang tengah menghisap rokoknya yang tinggal separuh itu.
Deandra mengangguk, telinganya seperti mendengar suara tapakan kaki yang berlari dari kejauhan sana.
"Anjing!" maki Nathan tiba tiba, semua menatap dirinya dengan pandangan bertanya.
"Ra, bukannya kemaren Cctv disini udah lo hancurin?"
Deandra dan yang lain mengikuti arah pandangan Nathan yang melihat ke sudut kanan atas.
"Bangsat!"
"Mereka pasti gantiin yang baru. Kelar idup gue abis ini." komentar Adam, padahal baru tiga hari yang lalu mereka merusak Cctv disitu saat ingin cabut dari belakang sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEANDRA
Fiksi Remaja"Mungkin Aku bisa hidup tanpamu, tapi Aku tak akan mati sebelum mendapatkanmu." Itulah kalimat Deandra yang di ingat oleh Keano. Kalimat yang membuatnya percaya kalau hatinya berlabuh di dermaga yang tepat. Sampai di suatu saat, akhirnya Keano merag...