Sebuah pengakuan

1.5K 198 235
                                    

Seseorang pernah mengatakan bahwa seberat apapun hal yang kita lakukan akan terasa ringan jika sudah mulai terbiasa

Dan sepertinya Hoshi pun mengakui hal itu

Dibuktikan dengan kini sikapnya yang sudah mulai kembali ceria seperti dulu, waktu selama kurang lebih tiga bulan terakhir ini ia gunakan untuk menyembuhkan luka dalam hati dan ingatannya

Senyuman manis pemuda kelahiran juni itu kini lebih sering terlihat dan terpajang pada wajahnya

Tentu semua orang merasa bersyukur akan hal itu

Namun walau sikap cerianya kini sudah mulai kembali, kebiasaan Hoshi yang baru tidak dapat pemuda itu lepaskan

Karna terbiasa di acuhkan dan dilupakan kini Hoshi tidak pernah mengatakan pada siapapun kemana ia akan pergi, apa yang telah ia lakukan atau bahkan Hoshi selalu diam jika tidak ada seseorang yang berinisiatif untuk mengajaknya bicara lebih dulu

Selama hampir sembilan puluh hari Hoshi merasakan perbedaan sikap teman-temannya, tatapan menjijikan orang yang mengetahui kekurangannya dan tentu saja ketidak perdulian keluarganya

Hoshi merasakan semua itu, pada hari ke dua puluh lima terhitung dari malam di mana ia mengatakan perasaannya pada woozi, Hoshi masih sering menangis di malam hari, menyesali apa yang telah ia katakan bahkan tak segan-segan untuk meminum obat penenang

Namun pada hari ke dua puluh enam hingga kini sudah memasuki hari ke sembilan puluh dua, Hoshi mulai menerima semua nya, ia tidak mengeluh dan menangis atau pun bersikap dingin dan menghindari semua orang

Katakan lah Hoshi tertular sifat youngmi yang terlalu acuh pada pendapat orang lain tentang dirinya

Pertemanan mereka memberi efek yang cukup baik untuk Hoshi, kini jika di tanya siapa yang mampu membuat Hoshi tertawa? Hanya youngmi yang pantas menjadi kandidat utama

Gadis itu menyayangi Hoshi layaknya seorang ibu yang menyayangi anak semata wayangnya

Tak terasa waktu comeback seventeen semakin dekat, seluruh member bahkan karyawan memiliki banyak tugas yang harus mereka selesaikan dengan tepat waktu

Walau hari sudah menjelang malam, gedung agensi tetap ramai di penuhi staff yang berlalu lalang

Hingga pada pukul sebelas malam Hoshi berjalan seorang diri dalam redupnya lampu yang menyinari koridor yang cukup sunyi

Pemuda itu baru saja menyelesaikan latihannya dan sedikit membuat gerakan serta koreo baru untuk lagu yang akan grup tercinta nya bawakan pada suatu acara

Saat ia semakin dekat pada sebuah ruangan yang tidak asing, Hoshi menghentikan langkah nya, melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada siapa pun yang melihatnya lalu dengan perlahan mendekatkan telinganya pada pintu berwarna coklat gelap nan kedap suara itu

"Apa dia masih di dalam?"

Hoshi bermonolog, walau ia berkata dengan suara yang lantang pun seseorang yang berada di dalam tidak akan mampu mendengarnya

Begitupun dengan dirinya, tidak ada yang dapat ia dengar sedikit pun dari usahanya mendekatkan telinga dengan pintu kedap suara itu, terkecuali jika memang ia memiliki pendengaran tajam yang melebihi manusia normal pada umumnya

Setelah beberapa detik terdiam, Hoshi memilih untuk kembali melangkahkan kakinya keluar gedung agensi

Setelah berada di luar, Hoshi mengunjungi restoran untuk membeli beberapa porsi makanan untuk di bawanya kembali ke depan pintu ruangan kedap suara itu

waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam

Hoshi mengkhawatirkan teman seperjuangannya yang mungkin tengah menahan rasa lapar di depan layar monitor

The Camera Changes Everything🍁[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang