Bajingan tampan

1.5K 197 92
                                    

Malam yang dingin, sangat dingin, semua mulut bungkam, hanya tatapan dan raut wajah yang bicara

Getaran tubuh begitu terlihat, nafasnya yang sangat tenang namun mengandung kekhawatiran dan penolakan yang tinggi atas banyangan yang menghantui setiap orang

Tak ada yang tersenyum, tertawa ataupun menangis, semuanya benar benar sulit bersuara

Hingga sang CEO agensi yang menaungi grup manusia berbakat yang beranggotakan 13 orang itu mengakhiri kesunyian yang sempat bertahan dan membuat aura ruangan itu menjadi panas dan mencekam

"Jadi kau tidak ingin memperpanjang kontrak mu bersama kami, hoshi?"

Hoshi yang sebelumnya nampak merenung itu kini mengangguk singkat dan tersenyum

"Ne!" jawab Hoshi dengan semangat

Woozi menghembuskan nafasnya kasar, ia nampak gusar dan menahan emosinya

Kenapa? Kenapa Hoshi begitu mencoba untuk pergi dan menjauh?

Sebelumnya anak itu hanya melakukan hal bodoh yang sering orang lain lakukan untuk menjaga jarak dan menghilangkan jejak

Namun kali ini manusia manis itu bertindak terlalu jauh

Apa jadi nya seventeen jika harus kehilangan satu anggotanya? Seorang penyumbang koreo yang luar biasa untuk setiap lagu mereka

Akan kah kedua belas member yang tersisa mampu menggantikan posisi luar biasa itu?

Bahkan seungcheol nampak yang paling membenci keputusan yang Hoshi buat dalam rapat rutin kali ini

Dalam setiap periodenya akan di adakan rapat formal yang diantaranya membicarakan perkembangan tentang karier, keuntungan, kepopuleran, penghargaan, planing jangka panjang ataupun perpanjangan kontrak dalam melakukan kerja sama

Kini disaat seventeen mengalami peningkatan yang membanggakan

Hoshi dengan mudahnya menolak perpanjangan kontrak yang bahkan sudah mendapakatkan banyak terobosan dalam hal pembagian keuntungan

"Kenapa? Kenapa tiba-tiba kau seperti ini, bodoh?"

Woozi tak mampu untuk terus mengunci mulutnya, ia sangat geram dengan keputusan manusia yang tengah tersenyum di hadapannya sekarang

"Aku lelah"

Jawaban yang sangat ambigu, semua orang memikirkan banyak hal setelah Hoshi mengatakan dua kata yang sederhana itu

"Lelah? Di usiamu yang baru saja menginjak dua puluh tiga tahun? Oh jinjja manusia lemah mana yang menjadi rekan kerja ku saat ini?!"

Woozi tertawa angkuh, sangat angkuh hingga membuat sang CEO menatapnya tajam

Jaga sopan santun mu Lee! Masih terdapat orang yang harus kau hormati di sana

Hoshi sendiri sama sekali tak merasa tersinggung akan hal itu, ia justru mengangguk dan tersenyum begitu manis hingga membuat woozi mengumpat karna emosinya sedikit berkurang setelah melihat lengkungan bibir itu

Bahkan komposer jenius itu memaki dirinya dalam hati setelah berpendapat bahwa Hoshi terlihat sangat manis saat ini

"Aku lelah terus bersandiwara di depan kamera woozi-ya, walau sebagian besar dari kalian mungkin merasa aku sangat berlebihan, berfikir layaknya manusia yang tak mengerti proses dalam berbisnis, atau kasarnya kalian menganggap ku terlalu kekanakan.. Namun.."

Hoshi mengambil nafas dalam, dan mencoba untuk lebih tenang karna tanpa ia sadari air mata mulai menumpuk pada pelupuk matanya

"Namun kalian harus tau.. Aku! Manusia menjijikan yang kalian takuti pun memiliki batas kesabaran! Kalian mempermainkan ku! Kalian pula membuat naskah dimana aku.. Dengan peran bodoh ku! harus mengikuti setiap alur yang kalian tetapkan! Tersenyum dan tertawa di saat kalian melakukannya! Dan aku harus kembali diam di saat tak ada kamera yang memperhatikan!! sebenarnya sejak kapan aku menjadi boneka dan bayangan kalian?!! Katakan! Berikan aku alasan yang dapat sedikit mengurangi rasa sesak ku saat ini!!"

The Camera Changes Everything🍁[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang