2) Abang Laknat

568 30 0
                                    

Hits lo ga berarti di mata tuhan.

***

"Bang, gerbangnya udah di tutup, gimana nih?" Ucap Nata cemas saat sudah berada di depan gerbang sekolah barunya.

"Gue suruh satpam nya buka gerbang dulu, lo diem di sini."

"Tapi kalo gak di bukain gimana?"

"Galaxy punya papi kalo lo lupa." Jawab Rey sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Sombong," Cibir Nata. Rey hanya terkekeh ringan lalu turun untuk menghampiri Satpam tersebut.

"Ehem pagi pak Darto" Sapa Rey sambil melirik Name tag pin yang ada di seragam khas  satpam itu. Tidak lupa dengan seyum lebar dan menampilkan lesung di kedua pipinya itu.

"Pagi, ada apa?" Jawab pak Darto sambil menatap Rey intens seakan belum pernah melihat Rey sebelumnya, Emang belum orang dia baru pindah bwahaha.

"Sebelumnya kenalin nama saya Reynaldi alexander wiliam, saya mau min-"

Mendengar nama belakang Rey pak Darto terkesiap sambil berkata "De-den Reynaldi anak pak Darrel?"

Rey tersenyum lalu mengangguk "Iya pak, saya boleh masuk?" Tanya Rey dengan santainya.

Tanpa menayangkan terlebih dahulu alasan kenapa Rey dan Nata telat, pak Darto justru langsung mengangguk patuh dan berjalan menuju pagar untuk membukanya dan membiarkan mobil Rey masuk dengan mudah.

Rey menampilkan senyum kemenangannya dan langsung berjalan menuju mobil.

"Gimana?" tanya Nata sesampainya Rey di dalam mobil.

"Sesuai rencana." Jawab rey sambil mengedipkan sebelah matanya

"Pasti status di jadiin alasan," Ucap Nata malas.

Rey hanya mengangkat bahu nya acuh, "Gimana lagi? itu jalan satu-satunya supaya kita bisa masuk." Ucap Rey tak mau kalah.

"Terserah lo deh."

Setelah Pintu pagar di buka lebar Rey langsung menancap gas dan masuk kedalam gedung sekolah baru nya itu.

"Makasih yaa pak" Ucap Rey sambil melewati pak Darto.

"Sama-sama den" jawab pak Darto sambil hormat

***

Rey dan Nata berjalan beriringan menuju ruang kepsek untuk menyerahkan data, setelah itu dia akan ke ruang TU untuk menanyakan kelas. Sepanjang koridor sekolah banyak sekali yang menatap sepasang adik kakak itu.

Rey dengan gaya khas nya, tangan di masukkan ke saku celana sambil tersenyum manis menampilkan lesung pipi nya yang dalam saat ada siswi tersenyum kepadanya. Pesona Rey yang tampan membuat kaum hawa tergila-gila. Melihat itu natalia memutar bola matanya jengah "Dasar tukang tebar pesona" gumam Nata pelan.

"Gue denger ya Nat," Cibir Rey tak menatap tak suka pada adiknya itu.

"Oh bagus."

Sedangkan Nata berjalan dengan tatapan datar tidak ada senyum yang tercetak di bibir mungil gadis itu dan tangan di masukkan ke dalam hoodie putih nya.

"Senyum kenapa, datar banget tuh muka kayak tembok!" celetuk Rey, Nata hanya menatap sinis ke arah Rey.

"Lo tunggu sini aja, biar gue yang masuk" Ujar Rey saat mereka sudah sampai di depan ruang kepsek.

"Dengan senang hati" Jawab Nata sambil berjalan menuju bangku yang tak jauh dari sana.

"Dasar adek laknat, untung sayang" gumam Rey.

KanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang