Siapa yang kangen Karel? hehe maaf ya telat bgt aku up nya:') kali ini aku bakal double up hasil ngumpulin kemarin hehe.
udah ah bnyak bacot, langsung baca aja!
***
Happy reading!
Chattannya berdua jatuh cintanya sendiri:')
***
Sesampainya di rumah Karel, Nata langsung turun tanpa berbicara satu kata pun pada Karel.
Di dalam sudah ada Angga, keano dan Rey. Mereka sedang makan kripik dan main PS, pasti kerja kelompok cuma wacana, Karena kalo sudah di rumah Karel pasti mereka akan menyambar PS Karel tanpa peduli tujuan utama.
Karel berjalan ke atas menuju kamarnya, berniat untuk membersihkan tubuhnya.
Nata berjalan mendekati Rey, "Bang" panggil Nata.
Rey hanya bergumam dan matanya masih fokus pada PS nya, dia sedang duel main soccer ticker bersama Angga. Sedangkan Keano, dia sedang menghabiskan makanan ringan Karel yang sudah dia habiskan sendiri setoples.
"Rey tendang Rey!" teriak Angga sambil memainkan stik PS nya dengan sangat lincah.
Keringat di dahi Rey sudah bercucuran, "Lempar ke gue dong Ga!! Kiri, tendang kiri!"
"Lo ngapain sih nyuruh Karel jemput gue?" tanya Nata langsung pada intinya.
"Kan katanya lo mau ikut," jawab Rey dengan santainya.
"Ya tapi kan gak harus dia juga yang jemput gue."
Rey menghela nafasnya, lalu dia menaruh stik PS nya di meja kemudian menatap Nata, "Yang penting lo sampe sini dengan selamat kan? Karel gak cabulin lo kan di dalem mobil?"
Nata melotot kemudian dia mencubit pinggang Rey, "Mulut lo."
Rey tertawa kecil, "Santai aja sih Nat, Karel walaupun berandalan masih punya attitude kok."
Nata mendelik heran"Berandal mah berandal aja. Nggak ada berandal yang punya attitude," cibir Nata. "lo tau sendiri dia banyak fans nya. Gue takut jadi mangsa fans nya Karel besok."
"Karel sengaja jemput lo pas sekolah udah sepi, jadi gak ada yang liat lo pulang berdua sama Karel tenang aja. Udah ah gue mau main lagi, kalo lo bosen pergi ke belakang rumah Karel aja, di sana ada taman." kata Rey kemudian dia mengambil stik PS nya dan main lagi.
Nata hanya menghembuskan nafasnya kesal, lalu dengan kesal dia berdiri dan menghentakkan kakinya ke belakang rumah Karel.
Setelah selesai Karel menghampiri kedua temannya yang sedang asik dengan stik PS nya, "Adek lo mana Rey?" tanyanya.
"Tuh di belakang," Rey menunjuk dengan dagunya.
Mata Karel menatap ke arah wanita yang sedang bermain ponselnya lalu dia mengangguk, kemudian dia merebut stik PS yang ada di tangan Angga tanpa rasa berdosa, membuat Angga melotot.
"Ahh gak seru lo Rel!" kata Angga sambil berdecak sebal.
"Gantian, mending lo telpon Melva sono, pacaran dulu." kata Karel matanya langsung fokus ke layar tv.
"Dia lagi ziarah,"
"Yaudah samperin sono"
"Sinting!" Angga melempar Karel dengan bantal bangku.
Karel hanya tertawa melihat wajah merah Angga. Kerja kelompok hanyalah wacana, ujung-ujungnya Karel atau Rey yang akan mengerjakannya. Angga? dia akann memberikan seribu alasan jika di suruh mengerjakan tugas katanya gini "Kalo gue ngerjain sendiri, Melva kasian gue anggurin."
Memang alasan yang tidak masuk akal.
***
Keesokan harinya Nata datang ke sekolah seperti biasa, bersama Rey. Dia turun dari mobil Rey dan berlari masuk ke gerbang tanpa menunggu Rey, Nata melihat Ghea berjalan tak jauh di depannya.
"Ghe---" baru saja Nata ingin berteriak memanggil temannya itu, tiba-tiba terdengar suara kertas dari arah sampingnya. Nata mendadak membeku di tempat begitu melihat motor Karel sengaja di tabrak oleh motor seseorang yang sama-sama mengenakan seragam SMA Galaxy. Pemandangan itu tepat di sampingnya!
"Bangsat!" teriak cowok itu sambil menoleh kebelakang, wajahnya memerah menyadari bagian lampu belakang motornya pecah berkeping-keping.
Kemudian Karel segera menjatuhkan motornya hingga kendaraan itu terguling sia-sia.
"Lo yang bangsat!" balas orang yang menabrak motor Karel, Nata melihat badge kelasnya, kelas dua belas. "Gue udah bilang bakal kasih pembalasannya ke lo."
Karel segera mendekati kakak kelas itu, tangannya yang terkepal sejak tadi, segera meninju perut lawan tanpa aba-aba hingga tersungkur jatuh dari motornya. "Jangan cari masalah sama gue, setan!" mata Karel mencurahkan kebencian kepada orang tersebut.
Nata tidak berkedip melihat kejadian itu di depan matanya.
Karel memukuli perut kakak kelas itu secara abis-abisan, dan tanpa diduga dari arah yang berlawanan, muncul segerombolan anak-anak lain. Mereka semua bereaksi cepat dengan melepas helm di kepala Karel lalu membalas memukulinya.
Karel yang tidak paham ada gerombolan musuh dari belakang, seketika tumbang terkena pukulan bertubi-tubi. Sementara murid-murid lain yang ingin masuk ke gerbang bukannya menolong justru menjadikan Karel sebagai bahan tontonan.
Wajah Karel dengan sempurna terkena pukulan sampai hidungnya mengeluarkan darah dan terdengar sesuatu yang retak dari wajah Karel.
Kaki Nata terasa lemas, seluruh tubuhnya terasa dingin dan kesemutan begitu mendengar sesuatu yang retak dari wajah Karel.
"TOLONGGGG!!! PAK SATPAMM!!!!" Nata berteriak keras. "PAK SATPAM, TOLONG ADA YANG BERANTEM!!!" Nata benar-benar takut bukan kepalang, ini kali pertama seumur hidupnya melihat adegan hantam-menghantam tepat di depan mata. Jelas, tanpa syarat Nata menelan ludah, ingin menangis.
Semua pasang mata yang sedang menghabisi Karel langsung menatap Nata.
Tidak butuh waktu lama, satpam yang baru muncul segera membekuk sebelas orang yang memukuli Karel. Dibantu dengan guru kesiswaan. Nata menggigil, masih berusaha menenangkan tubuhnya yang gemetaran. Wajahnya mulai memucat dan kurang dari dua detik, tubuhnya ambruk, jatuh kelantai. Semuanya gelap.
***
Dikit bgt Thor Upnya, lama bgt upnya sekali up Dikit bgt.
Iya aku monmap😭. Ini aku kumpulin partnya Supaya bisa double up gt. hhe
Follow:
shievaap
shievaap_stories
salam,
Shieva
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanata
Teen FictionKalau kata Nata, Karel itu menyebalkan, pria yang suka membuat onar di sekolah, suka menyimpan rahasia di dalam masa lalu nya, dan Suka menganggu Nata dengan cara apapun supaya Nata luluh. Karel selalu mencoba menarik perhatian Nata agar Nata terse...