14) Roti Jepang

339 21 6
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH KAREL DAN NATA

***

BAGIAN EMPAT BELAS

Ternyata jarak terjauh ialah ketika dua orang saling bertemu tapi tak bertegur sapa.

***

To: Nata
Lagi apa?

"Woi, Rel! senyam-senyum aja lo." Karel tersentak kaget begitu merasakan seseorang menepuk pundaknya keras dari samping. Cowok itu menoleh dan melihat Angga duduk di kursi bar sampingnya sambil menghembuskan asap rokok berbaur dengan udara diskotik.

"Tumben gak turun. Febby nyariin lo tuh." Angga menggerakkan dagunya ke bawah pada teman-teman nya yang asyik berjoget larut dalam lagu dj.

"Males gue," jawab Karel. Lalu pandangan cowok itu kembali tertuju pada ponsel dalam genggamannya.

"Ngapain sih?" Angga mendekat dan melirik ponsel Karel, merasa penasaran. Biasanya Karel paling getol dalam urusan dugem, tapi mendadak malam ini berubah drastis. Bahkan sama sekali tidak menyentuh segelas alkohol padahal biasanya bisa abis bergelas-gelas tanpa harus disuruh.

Karel hanya menatapnya sekilas dan merasakan ponselnya bergetar. Sebuah pesan teks masuk. Cepat-cepat dia membukanya.

Lagi baca novel di kamar. Kenapa ngechat?

"Ck, cewek itu emang susah peka ya?" Karel berdecak sambil geleng-geleng kepala dan menatap wajah Angga yang sedang menatapnya heran. "Udah jelas-jelas gue mau pedekate, malah di tanya pertanyan menjebak."

Angga tertawa geli, "Oh, jadi lo senyum-senyum karena chattan? sama siapa? Jangan bilang sama yang namanya Nata itu? adeknya Rey?"

"Ya iyalah. Emangnya sama siapa lagi?"

"Lo seriusan mau pedekate sama dia? Keliatannya dia belum pernah pacaran,"

"Sok tau gitu."

"Ya iyalah, di godain dikit mukanya sangar. Kayaknya belum pernah pacaran." jawab Angga diikuti dengan cengiran kecil. "Keliatannya tipe cowoknya tuh yang cool gitu, terus baik-baik apalagi dia anak pemilik sekolah, mana mau dia sama cowok berandal kaya lo. Yaa walaupun lo ganteng Rel, tapi tipe-tipe berandal bisa buat cewek kayak Nata tuh mengkeret."

"Masa?" Karel mengangkat alisnya.

"Lo merhatiin gak sih ekspresi dia kalau ngeliat kita-kita? Tatapannya tajem terus seolah-olah kita ini penjahat."

Karel mendadak merasa tertarik. Baru kali ini Karel benar-benar mau mendengarkan penjelasan Angga yang seumur-umur jarang terlibat dalam pembicaraan serius. "Udah deh, tanpa lo pedekate, cewek juga banyak yang suka sama lo. Tinggal lo pacarin si Febby, primadona SMA Galaxy aja takluk. Belum di tambah fans-fans setia lo."

"Sorry nih, gue tipe cowok yang lebih suka mengejar daripada dikejar. Lebih laki."

"Songong banget!" Angga menoleh ke arah bartender, memesan minuman. "Lo mau mesen apa Rel?"

"Enggak. Nggak usah, gue udah mau cabut."

"Tumben, mau kemana lo?"

KanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang