Tuhan, kalo dia memang bukan jodohku,
maka cabut aja nyawa jodohnya aku ikhlas.***
Selesai istirahat geng Alister bukannya ke kelas melainkan ke rooftop sampai pelajaran selesai. kalau kalian ingin tau siapa dalangnya yaa pastinya si karel sang BadBoy akutt, si biang onarnya sekolah, tukang bolos, ngerokok, suka ikut balap liar, kadang suka clubing ya walaupun kalo lagi stres doang sihh tapi kan sama aja gak baik, tapi di balik sifat badboy nya dia itu pasti ada sebabnya, bisa jadi karena masa lalunya maybe.
"Rey," Panggil Angga.
"Hm,"
"Alasan lo pindah kesini kenapa? Ada problem kah di sekolah lama?" Tanya Angga.
Rey membuang rokoknya ke sembarang arah dan duduk tegak menatap Angga. "Gara-gara bokap di oper kerja ke jakarta, jadinya gue, ade, nyokap ikut pindah juga kesini."
"Lo punya ade?" Tiba-tiba saja Keano menyambar.
Rey mengangguk sebagai jawaban.
"Cewek?"
Rey mengangguk lagi.
"Satu sekolah juga sama kita?"
Rey lagi-lagi mengangguk.
"Sip! Rel, Rel akhirnya gue nemuin jodoh gue juga!" Ucap Keano sambil menggoncangkan tubuh Karel yang sedang memainkan game itu.
"Diem No diem, bentar lagi sampe turret akhir ni." Kata Karel matanya masih fokus pada layar handphone.
"Apa-apaan lo jodoh! Gak bakal gue restuin Nata sama modelan kaya lo gini!" Ucap Rey sadis.
"Gini-gini juga banyak yang naksir, jangan salah lo." Sambung Angga niatnya meledek.
"Wow, ternyata abang Keano banyak yang naksir, emang kembaran Karel mah gak ada yang ngalahin!" Saat itu juga tawa Rey dan Angga meledak. Tetapi Karel tidak menyadari kalau dari tadi Rey dann Angga sedang meledeknya.
"Akhirnya ya allah, mereka percaya kalo Keano kembaran kandungnya Karel!"
Mendengar suara histeris Keano berhasil membuat Karel melirik tajam ke arahnya "Ngomong kaya gitu lagi gue jait mulut lo!" Kata Karel membuat Keano langsung menutup mulutnya, sedangkan Rey dan Angga hanya terkekeh geli melihatnya.
***
"Eh gue ke toilet dulu ya, kebelet."
Ghea yang sedang mencatat itupun langsung menatap ke arah Nata yang sedang menahan pipis. "Mau gue temenin?" Tawar Ghea.
Nata menggeleng "Gak usah lo nyatet aja, masih banyak kan?" Tanya Nata dan diberi anggukan oleh Ghea.
"Yaudah deh tapi cepet ya nanti BuSuk keburu masuk, bisa-bisa lo kena semprot lagi." Beri tahu Ghea.
"Oke," Nata langsung pergi jauh meninggalkan Ghea.
Koridor sekolah sangat sepi, mungkin karena ini memang masih jam kegiatan belajar mengajar, jadi semua murid tidak berada di luar kelas. Tetapi saat Nata sedang berlari kecil akibat menahan pipis tubuhnya tak sengaja menabrak tubuh seseorang yang tubuhnya lebih besar darinya.
Cowok tersebut langsung menahan tubuh mungil Nata agar tidak jatuh ke lantai. Nata mendongak ke atas, cukup sulit karena memang tinggi tubuh cowok itu melebihi dirinya. Nata cukup terkejut karena wajah cowok tersebut sangat dekat dengan wajahnya, setelah sadar Nata langsung membenarkan posisinya kembali.
"Kalo jalan pake mata!" Ketus Nata.
Cowok tersebut melihat badge name yang ada di seragam Nata untuk melihat nama nya dan kembali menatap Nata sambil mengerutkan keningnya, "Yang lari-lari elo, yang nabrak gue elo, kenapa lo yang jadi marah-marah?" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanata
Teen FictionKalau kata Nata, Karel itu menyebalkan, pria yang suka membuat onar di sekolah, suka menyimpan rahasia di dalam masa lalu nya, dan Suka menganggu Nata dengan cara apapun supaya Nata luluh. Karel selalu mencoba menarik perhatian Nata agar Nata terse...