Engkau adalah sebuah ketidakmungkinan yang selalu kusemogakan.
-Happy Reading-
***
Nata dan Ghea berjalan menuju kantin, setelah ulangan harian kimia otaknya akan hancur seketika, di tambah cacing di perutnya sudah memanggil.
"Gila sumpah itu guru ngasih soal lima, jawabannya 2 lembar kertas polio anjir."
Nata hanya terkekeh ringan mendengar ocehan Ghea dari tadi. "Udah biasa sih, biarin aja biar gurunya seneng."
"Biasa-biasa kata lo," cibir Ghea. "Otak gue mau meletus,"
"Gunung kali ah"
"Rese."
Nata dan Ghea sekarang sudah berada di kantin, Maudy dan Melva sudah setia menunggu mereka. Entah kenapa kelas mereka selalu lebih dulu mendapat jam istirahat daripada kelas Nata dan Ghea.
"Sumpah Maudy, ulangan kimia bikin gue muntah baru liat soalnya doang," adu Ghea.
"Gue abis istirahat ulangan kimia, soalnya gimana? kasih tau Ghe, gue males remedial terus"
Gheea menggeleng"GAK AKAN!"
Maudy mencibir, "Pelit."
"Eh Nata ini buat lo" Melva memberikan sepiring somay dan segelas es jeruk ke hadapan Nata. Mata Nata berbinar, lalu dengan cepat Nata mengambilnya lalu mulai memakannya.
"Pilih kasih banget kalian! Nata doang yang di pesenin makanan!" protes Ghea tak terima.
Maudy dan Melva menatap Ghea bingung.
"Pilih kasih?" tanya Melva.
Ghea mengangguk tegas, "iya, buktinya cuma Nata kan yang di pesenin makanan, sedangkan gue harus pesen sendiri. Gue gak tau maksud kalian itu gimana."
"Emangnya somay yang di makan Nata kita yang pesenin?" tanya Maudy "Bukan." sambungnya.
Uhuk. Nata yang sedang menikmati somaynya dengan khimad langsung tersedak karena ucapan Maudy barusan.
"Kenapa Nat?" tanya Melva.
"Siapa yang pesenin gue somay ini?" tanya balik Nata kepada Melva dan Maudy.
Maudy menatap ke arah Melva, Melva mengangguk.
"Tadi gue mesen somay, terus ada Kak Refan, dan dia titip itu buat lo katanya." jawab Maudy pelan.
Ada angin apa dan rangka apa Refan memberikan nya somay? apa mungkin Refan sedang berulang tahun dan niatnya ingin meneraktir Nata?
"Refan?" tanya Nata memastikan.
"Lo udah kenal sebelumnya?" tanya Melva.
Nata mengangguk lalu ponselnya berdering tanda ada pesan masuk.
Refano Riansyah
Gimana somaynya? enak?
Nata berdiri dari kursinya matanya melihat ke kanan, kiri, depan dan belakang. Tatapan mata Nata menyipit saat dia melihat ada seorang cowok yang sedang melambaikan tangan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanata
Teen FictionKalau kata Nata, Karel itu menyebalkan, pria yang suka membuat onar di sekolah, suka menyimpan rahasia di dalam masa lalu nya, dan Suka menganggu Nata dengan cara apapun supaya Nata luluh. Karel selalu mencoba menarik perhatian Nata agar Nata terse...