13) Tragedi coklat

357 23 1
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH KAREL DAN NATA

***

BAGIAN TIGA BELAS

Klo kamu dengar gosip aku naksir kamu, percaya aja ya.
Soalnya, emang iya.

***

"Hari ini giliran siapa?" tanya Melva saat mereka sudah berada di kantin.

"Maudy." jawab Nata.

Maudy yang sedang memainkan ponselnya itupun langsung mengalihkan pandangannya pada Nata.

"Sana pesen,"

Maudy menghembuskan nafasnya terlebih dahulu sebelum akhirnya dia benar-benar pergi.

Ghea kembali menatap Nata dan memulai sesi menggosipnya.

"Nat lo harus tau, meskipun Kak Karel bergabungnya sama gerombolan tukang rusuh kemarin tapi dalam masalah godain cewek-cewek setahu gue dia nggak pernah ikutan. Palingan ikut nongkrong sambil ngerokok terus ketawa sambil geleng-geleng kepala liat teman-temannya ngegodain cewek-cewek. Dia tuh menurut gue jenis berandal tapi punya attitude, jadi kadar kegantengannya bertambah berkali-kali lipat di mata cewek-cewek." Lagi-lagi Ghea membahas masalah kemarin, membuat Nata bosan mendengarnya.

"Lo sama Abang gue sama omongannya, bilang Karel berandal tapi punya attitude. Denger ya, berandal mah berandal aja. Nggak ada berandal yang punya attitude, gimana sih lo,"

"Dia tuh nakal, tapi kelakuannya nggak kurang ajar, beda ama yang lain, kayak kak Keano, abang lo, kak Bagas, kak Angga, itu mah udah berandal level akut. Playboy kelas kakap."

"Apa-apaan lo bawa-bawa Angga." omel Melva tak terima pacarnya di cap sebagai playboy dan berandal level akut.

"Kenyataannya emang gitu Mel,"

Melva memutar bola matanya malas.

"Tapi, gue nggak yakin Karel emang beneran naksir sama gue? kok bisa?"

"Namanya hati cowok. Siapa yang bisa nebak sih? Si kak Febby yang terkenal cantiknya aja gak pernah di ladenin sama kak Karel. Padahal Kak Febby mantan pentolan sekolah loh,"

Nata mengerutkan keningnya bingung mendengar cerita Ghea, "Lo kok tau banyak gitu tentang Karel?"

"Siapa sih yang nggak tau soal kak Karel? beritanya tuh selalu jadi hot news disini." Kata Ghea. "Gue juga bingung, kok bisa ya Karel suka sama lo?" Ghea memandangi Nata terang-terangan, seperti ingin mencari sesuatu.


"Biasa aja liatin gue nya!" Nata menyentil dahi Ghea, membuat wanita itu mengusap dahinya pelan.

"Aduh," Ghea meringis, "Gue beneran, misalkan Karel serius, lo mau?"

"Gue ngeri, soalnya gue belum pernah pacaran. Masa iya sekalinya pacaran sama yang begitu." Nata mengedikkan bahunya. "Lagian tipe gue itu bukan kaya Karel, bandelnya udah kebangetan. Apalagi waktu ngelawan bu Heni di kelas, berani banget. Sumpah, gue baru nemuin murid kaya gitu."

"Di SMA kalau nggak ada murid sejenis kak Karel mah nggak seru, belum berasa putih abu-abunya. Kalau semua anak cowok kalem pasti gak bakalan rame. Pacaran sama cowok berandal, seru kayanya. Kan nggak ada yang berani macem-macem sama lo." kata Ghea.

KanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang