7) Don't call me Agatha

452 29 5
                                    

Menginginkan lebih baik dari pada mendapatkan

-Happy Reading-

Natalia Agatha William

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Natalia Agatha William

***

"Beneran udah gak sakit sayang?" tanya Vanessa, sejak kejadian kemarin Vanessa selalu saja over protective pada luka kecil yang ada di sudut bibir Nata, padahal Nata sudah meyakinkan bahwa luka ini hanya luka kecil saja. Tetapi namanya juga orang tua pasti khawatir dengan anak perempuan nya.

"Gapapa ma, seriusan." jawab Nata untuk yang kesekian kalinya. Vanessa hanya menghela nafanya pelan.

"Beneran gak mau cerita sama mama?" tanya Vanessa lagi. Vanessa masih saja kepo dengan siapa yang telah membuat luka pada sudut bibir Nata, bukannya kepo tetapi khawatir.

Nata menggeleng pelan, "Nata udah telat nih kalo di interogasi mama terus," ucap Nata sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah bentar ya mama panggil abang kamu dulu," ucap Vanessa.

"Abang udah sembuh kah?"

"Udah, kayanya udah rapih di kamarnya. Nanti mama panggilin dulu." Vanessa langsung pergi ke kamar Rey.

Nata merasa lega, akhirnya dia tidak perlu repot-repot untuk mencari tumpangan lagi.

***

"Lo kenapa pake masker?" tanya Rey yang masih sibuk menyetir. Nata memang menggunakan masker untuk menutupi lukanya yang kemarin.

"Makanya jangan sibuk sama dunianya sendiri, adeknya sakit gini aja gak tau!" kesal Nata. Pasalnya di rumah yang gak tau Nata terluka hanyalah Rey. Rey dari kemarin hanya di kamar dan tidakk keluar sama sekali.

"Kan gue sakit"

"Alesan."

"Kenapa pake masker?" tanya Rey kembali ke topik pertama.

Nata membuka masker tersebut dan memperlihatkan pada Rey, Rey melihatnya dan sedikit terkejut.

"Itu kenapa?"

"Luka,"

"Iya, di apain?"

"Di tampar," jujur Nata. Rey langsung menoleh dan menatap mata Nata tajam.

"Sama siapa?"

"Biasa lah kuman sekolah." cibir Nata.

KanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang