10

3K 263 18
                                    

Sora mesen tiket pesawat secepatnya menuju tanah kelahiran. Sebenernya Mark protes karena acara pribadi nya terganggu. Tapi ya mau gimana, Sora juga bersikeras buat mempertahanin pekerjaannya.

Padahal sih gaji Mark udah lebih dari cukup.

Namanya juga Sora lah ya, katanya sih 'gua tuh ga cocok kalo jadi ibu rumah tangga. Wanita karir is my style'

Halah bacot kamu, Ra :(

..

..

..

Alhasil Mark cuma bisa ngikutin aja kayak anak ayam. Nih sekarang dia kebagian tugas nyeret koper ke bandara.

"Tuh bosnya Sora minta dislepet apa ya?" gumam Mark dengan muka jengkel.

"Mark, aku denger loh"

"Bagus kalo denger. Biar kamu cepet-cepet resign. Gaji perhari aja cuma dua puluh juta"

..

..

..

Cuma gengs katanya

Gaji macam itu mah bisa beli hape aipon tiap hari, jadi holkay dadakan.

"Resign mbahmu" Sora memutar bola matanya jengah. Ya kali mau resign, yang ada nama Mark dia coret dari buku nikah.





















Ga ga deng canda. Ya kali mau dicoret.
"Mending kamu kerja di kantor aku aja, gantiin si Felix"

"Lah? Mang kenapa sama Felix?"

"Goblok dia. Bukannya kerja malah mancing keributan"

Kebayang sih ya, Felix itu bawahan Mark yang lucky kalau kata orang. Soalnya jabatan dia bagus dan gaji ga perlu ditanya.

Tapi kok ya kelakuannya ngegodain pegawai muda mulu. Mana kalau naik lift semua tombol lantai dipencet, alhasil Felix melalang buana di kantornya.

Hhh. Untung cogan, fans nya banyak.

..

..

..

"Bentar-bentar, aku coba hubungin Hoshi lagi."

Sora ngebuka ponselnya, dan mendapati notifikasi panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal.

"Siapa nih? Salah sambung kali ya" gumam Sora dan ngehapus notifikasi itu.

Ini aneh, nomor Hoshi masih ga aktif. Apa dia ganti kartu? Tapi selama ini Hoshi ga pernah gonta-ganti tuh.

"Atau jangan-jangan nomor yang tadi?"

Hampir aja Sora mau ngehubungin nomor unknown itu kalau aja Mark ga ngambil ponselnya.

"Matiin hpnya. Pesawat dah mau berangkat."

🏠🏠🏠

Tak ada yang tau nasib Hoshi. Bahkan soal bagian pekerjaannya yang dipindahkan oleh bosnya.

Ah, tuan Ooon tidak sebodoh itu. Ia sadar bahwa pembicaraannya dengan Eunwoo kemarin didengar oleh Hoshi.

Bukankah lebih baik menyingkirkan orang yang mengancam urusan perusahaan?

Awalnya itu yang terpikirkan oleh Ooon. Tapi mengingat kinerja Hoshi yabg baik dan tekun, ia punya rencana lain. Lebih tepatnya membungkam Hoshi.

[2] Husband 〰 mklTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang