[2] Husband 〰 mkl

11

Sora melangkahkan kakinya di lobby kantor. Dihirupnya aroma parfume ruangan yang bisa nyemprot otomatis itu.

"SORAAAAAAA"

Ada Hoshi yang kini berlari ke arah Sora sambil merentangkan tangannya. Sedangkan pegawai lain bergidik jyjyq.

"Sora kita perlu talk-talk. Ada so much hal yang mau gua tell ke lu. And ini urgent"

"Lu belakangan ini habis gaul sama siapa dah, Hos?"

"Hmmm... coba gua remember dulu. Oh iya, Lucas"

"Pantes"

🏠🏠🏠

"Lu mau ngomong apa?"

"Ini Ra" Hoshi nyodorin ponselnya ke Sora, membuat istri Mark itu mengernyit bingung.

"Lu puter deh itu---heh! Maksud gua puter rekamannya, bukan hp nyaaaa"

Aksi main gasing menggunakan hp itu pun dihentikan oleh Hoshi.

Prang!

Akibat Hoshi nepis tangan Sora, hp nya terpelanting indah ke lantai.

..

..

..

"PONSELKUUUUUU HUWAAAA BELOM LUNAS ITUUU"

"Lah gimanasi? Kan gaji lu aja 20 ju...eh? Kenapa gua baru nyadar? Ini ruangan pribadi lu? SEJAK KAPAN???"

"Daritadi kemana aja lu? Masa baru sadar..." ucap Hoshi setengah sesenggukan, soalnya ponselnya retak. Padahal masih baru :'

Tetiba tubuh Hoshi menegang, disaat hp nya ga bisa diidupin. Gimana kabar rekamannya???

"Maaf..." gumam Sora ga enak, soalnya dia ngerasa bersalah juga udah jadiin ponsel Hoshi sebagai gasing.

"Gapapa, cuman masalahnya rekaman itu ada di sini. Dan itu penting"

"Memangnya apa isi rekamannya? Kan lu bisa ngomong langsung ke gua"

Hoshi menghela napas, "Jadi..."

🏠🏠🏠

"Apa?"

"Seperti yang saya beritahu sebelumnya, istri anda selama ini bekerja pada seorang pengkhianat. Tuan Ooon adalah penyebar rumor buruk pada perusahaan ini tahun lalu"

Mark memijit pelipisnya mendengar laporan Vernon. Masa dia mau biarin Sora kerja sama musuh sendiri?

"Saya sarankan untuk menjauhkan istri anda dari orang itu, dia punya koneksi yang kuat. Suatu hari ia bisa saja mencelakai keluarga anda, terutama istri anda"

Mark makin pening.

"Mana Felix?"

"Lah gua berdiri daritadi di sini kagak keliatan?"

Oh iya, mereka baru sadar Felix udah nangkring di deket lemari berkas.

"Sejak kapan lu di sana?" Vernon mengernyit heran, Felix kayak hantu, dimana-mana ada.