10. Dua Kelompok

157 34 0
                                    

Holiday..

Yah, tapi tidak sebaik itu. Ku kira cukup dengan Moonbin dan Winwin yang tidak akur, padahal aku sudah menjelaskan pada Winwin kalau aku dan Moonbin memutuskan untuk bersahabat saja karena merasa tidak begitu cocok sebagai pasangan, tapi tetap saja ia tampak membenci Moonbin. Masih juga harus di tambah masalah baru dengan Winwin membawa temannya dan temannya Winwin membawa temannya.

Bisa kau bayangkan?
Ya tentu saja, ini bukan liburan yang tenang. Dari berempat jadi berdelapan. Dan itu terlalu crowded.

"Winwin, ikut aku. Ada yang harus ku bicarakan" aku menarik Winwin kasar ke kamar.

"Kenapa Hyun?" tanyanya sok tak mengerti.

"Kau mau mengajakku perang hah?" tanyaku langsung tanpa basa-basi.

"Wah, ada apa ini? Mengapa kau marah sekali?" tanyanya lagi, tentunya masih dengan sok tidak mengertinya.

"Aku tau kau bukan orang bodoh Win. Kau sengaja memancing amarahku" ucapku kesal sambil melempar sling bag ku ke muka Winwin.

Winwin yang tidak sempat menghindar mengusap pipinya yang sakit akibat lemparan jituku barusan. Dia menatapku penuh emosi, sama seperti tatapanku padanya.

"Kau melukaiku, Hyun!!" teriak Winwin begitu melihat cairan merah di tangannya.

Aku kaget dan langsung mendekat dan mengusap darah yang mengalir dari pipi Winwin, tapi langsung ia tepis sambil meringis dengan volume yang nyaris tidak terdengar.

"Maaf, ini sakit, jadi jangan asal mengusap seperti tadi" ucap Winwin seperti sedikit merasa bersalah.

"Tidak tidak. Aku yang salah. Tunggu sebentar. Aku akan ambil P3K dulu" aku meninggalkan Winwin sendirian di kamarku.

Dengan cepat aku berlari ke ruang keluarga, tapi aku di kagetkan dengan keberadaan Yuta dan Kyu. Maksudku, tidak ada siapapun disana selain mereka.

"Apa yang kalian lakukan?" tanyaku penuh selidik.

"Hyun, syukur kau kesini. Aku mencari P3K. Kak Yuta melukai jarinya saat tadi sedang bermain panco dengan Moonbin" terang Kyu.

Oalah, ternyata mereka mencari P3K juga. Tunggu, Yuta bermain panco dengan Moonbin? Apa hanya aku yang terlalu berlebihan menganggap bahwa kehadiran Yuta dan temannya mengganggu?

"Kalian.. Bermain bersama di luar?" tanyaku ragu, takut Yuta menyadari bahwa aku tidak menyukai kehadirannya disini.

"Iya. Aku awalnya juga kurang nyaman dengan kak Yuta dan kak Johnny. Tapi ternyata Eunbi mengenal kak Johnny, jadi dia sudah sangat cair dengannya. Dan ternyata kak Yuta adalah Nakamoto yang kemarin lusa kau beritahu padaku, jadi aku cukup banyak mengobrol dengannya juga. Intinya, ku rasa kau tidak perlu khawatir dengan liburan ini" jelas Kyu panjang lebar karena tau aku sedikit tidak menyukai gagasan ini.

Oke, mungkin lebih cocok jika disebut banyak tidak menyukai, karena buktinya aku melukai Winwin.

"Oh tentu saja. Aku juga menganggap mungkin ini bisa jadi perjalanan yang lumayan asik" ucapku kaku, terlihat sangat palsu.

Aku mengambil P3K di laci yang ada di meja TV, dan mengambil beberapa yang kubutuhkan lalu memberikannya kepada Kyu.

"Itu untuk apa Hyun?" tanya Kyu seperti hati-hati.

"Ini untuk--"

"Jangan bilang kau habis menghajar Winwin lagi?" potong Kyu.

Aku hanya bisa tersenyum sambil mengangguk kecil. Melihat itu Yuta langsung membulatkan matanya. Ya wajar saja, ia pasti kaget tuan muda seperti Winwin bisa di lukai.

C O M P L I C A T E D - (Winwin NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang