Setelah seminggu pernikahan deva kia dan dion pindah ke rumah yang udah disediakan deva.
Kia yang memulai paginya dengan menyiapkan pakaian dan sarapan untuk mereka. Kia menatap laki-laki yang di cintainya turun ke bawah dengan setelan kantornya dengan anaknya di gendongannya
"pagi nda" katanya yang masih terlihat mengantuk. membuat kia gemas menciumi seluruh wajah anaknya.
"pagi kesayangan bunda" kia langsung melayani suami dan anaknya dengan senang hati. Walaupun sampai saat ini deva masih menganggap kia hanya sebatas sahabatnya."pagi ini aku ke kantor aku mau bawa dion sekalian" kia menatap deva untuk meminta izin walaupun deva masih sibuk dengan hp di tangannya dan hanya membalas dengan anggukan.
"yaudah sekarang dion mandi ya nanti dion ikut bunda kerja ok?"
Kia mengendong dion ke dalam kamar mandi untuk memandikan dion.Deva berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil berkas, namun saat deva melewati kamar anaknya. Deva mendengar suara ketawa bahagia di dalam, karena penasaran deva mendekat ke arah kamar mandi melihat kia dan dion sedang bermain air, yang membuat deva menarik sudut bibirnya tanpa sadar.
"baru kali ini gue liat dion se bahagia ini. makasih udah jadi alasan buat dion ketawa ki",~batin deva
Kia yang menyadari deva dari tadi memperhatikan dirinya dan dion langsung menghampiri deva
"lo ngapain berdiri di situ?"
Deva gelagapan menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu menyunggingkan senyuman membuat kia bingung."eeh enggak gue cuma mau bilang gue berangkat kerja dulu"
Kia mengernyitkan dahinya pasalnya deva gak pernah pamit ke kia kemana pun deva pergi. Kia mengendong anaknya lalu meletakannya di atas kasur."yaudah sana gue mau gantiin dion baju dulu"
"anak ayah jangan bandel ya nanti kasian bunda" katanya langsung mencium kening, pipi dan bibir anaknya yang masih sibuk dengan mainan di tangannya"dadadada ayah"
"gue berangkat dulu ya titip dion" kia langsung menarik tangan deva dan mencium punggung tangan deva, deva yang mendapat perlakuan itu kaget tapi tidak protes."hati-hati" kata kia yang membuat deva menghangat.
DEVA POV
Entah kenapa perlakuan kia ke gue ngebuat gue seneng. Sampe gue gak sadar gue senyum sendiri dan membuat orang kantor ngeliat gue aneh. "bapak kenapa lagi seneng ya?"
Tanya sekretaris gue sekaligus temen gue dulu pas kuliah."sok tau lo gue ada meeting jam berapa hari ini?" gue akan ngomong lo gue ketika gue cuma berdua sama dia, tapi kalau ada klien ya pasti formal.
"aah gue tau lo dari tadi senyum mulu dapet jatahkan tadi malam sama istri tercinta" kata rendra yang langsung duduk di depan gue, dengan alis yang di naik turunkan..
"apa sih lo pengen tau lagian ya gue gak senyum kok biasa aja"
"yadeh yang biasa aja. Hari ini lo ada meeting sama wijaya's gruop"
"ooh ok masalah proyek Rumah Sakit yang di semarang kan? Meetingnya diluar?"
"iyaa jam 10 nanti sih"
"yaudah lo atur aja deh"
"eeh gimana kabar lo sama sahabat lo itu yang sekarang jadi istri lo?"kata rendra yang duduk lagi di kursinya dengan tatapan keponya. Bahkan dengan senyuman misteriusnya."yaah gituu deh gue belum bisa nerima dia lebih dari sahabat gue ren"
"lo coba aja dulu dev, kata lo kan dia udah deket sama anak lo dan anak lo juga sayang sama dia" gue menghela nafas gue, sebenarnya gue pun setuju sama rendra tapi entah kenapa gue belum bisa membuka hati gue untuk siapapun."lo tau gue kan ren udah berapa perempuan yang gue pacarin tapi gak ada satu pun yang bisa gantiin sifa di hati gue"
"bukan gak bisa dev tapi belum ada yang bisa bikin hati lo kebuka lagi, kia dan perempuan yang lo pacarin itu beda"rendra nepuk bahu gue dan langsung pergi ninggalin gue gitu aja
KAMU SEDANG MEMBACA
my best friend my husband [COMPLETED]| Akan Terbit
Short StoryHasil pemikiran sendiri yang niru atau jiplak kena undang-undang hak cipta