Sreett!
Brugh!"Kia?" gumam Revan saat melihat Kia masuk lewat jendela kamar nya.
"Sstt, jangan kenceng-kenceng, ntar ada yang denger," ucap Kia memperingatkan Revan.
Karna hari menunjukan pukul lima pagi, kebetulan Revan sudah bangun, atau lebih tepat nya ia belum tidur sejak semalam, entah apa yang membuat ia masih fokus pada laptop nya.
"Dari mana aja lo? Trus wajah lo kenapa lebam? Lo berantem? Habis mabuk? Lo ikut party? Atau balapan? Ngapain sih lo, Dek?" cerocos Revan yang cemas melihat Kia dengan keadaan kacau, serta memar pada wajah dan tangan nya.
"Cerita nya panjang Bang, sekarang ambilin baju tidur gue di kamar dong, gue mau ganti baju," pinta Kia yang lebih terdengar memerintah.
"Kenapa ga lo aja? Lagian nanggung kalo tidur, ntar lagi juga bunda bakal bangunin kita buat sekolah," jelas Revan.
"Nah itu masalah nya, gue yakin bunda semalam ngecek gue ke kamar, kalo sekarang gue ada di kamar,bunda pasti tau gue semalem ga di rumah," jelas Kia.
"Yaudah lo bobok sini aja,"ucap Revan enteng dan kembali beralih pada laptop nya.
"Iya, tapi ambilin baju aku dong Abang, kalo bunda liat aku pake baju ini mati di sunat aku Bang, sama aja."
"Ambil sendiri aja sono,ntar balik lagi ke sini," tolak Revan.
"Bang, dengerin gue ya, kalo tiba-tiba bunda bangun trus liat gue jalan ke kamar pake baju ini, Dor! Mati gue Bang," jelas Kia dramatis.
"Iya-iya gue ambilin."dengan pasrah Revan pergi ke kamar Kia, setelah memastikan situasi aman.
Tidak lama Revan kembali dengan pakaian tidur Kia yang sengaja ia gulung acak."Nih!" Revan melempar baju tersebut tepat di wajah Kia.
Meskipun sedikit kesal tapi Kia tidak mempermasalahkan itu, ia segera menganti baju di kamar mandi.
"Sini, gue bersihin luka lo," ucap Revan pada Kia, setelah gadis itu menganti baju nya.
"Semalam bobok di mana? Bobok sama siapa, ngapain aja?" tanya Revan sambil mengobati luka Kia.
"Lucinta Luna kali, Bang."
"Lo ga pergi ke club kan?" selidik Revan yang lansung di balas Kia dengan gelengan.
"Ya ga lah,orang gue aja ga tau club di daerah sini di mana?" jelas Kia jujur.
"Trus lo kenapa baru pulang? Pergi ama Barra?" tanya Revan lagi, ia benar-benar penasaran kemana Adik kembar nya ini pergi semalaman, dan pulang dalam keadaan kacau seperti sekarang.
"Yaa ga lah Bang, emang lo pikir gue cewek apaan?"
"Trus lo kemana? Kenapa wajah lo sampe kayak gini?" tanya Revan lagi.
Inilah satu hal yang selalu membuat Revan kesal pada Kia, gadis itu sangat keras kepala dan selalu saja menyembunyikan masalahnya sendiri, Kia sangat tertutup pada semua hal yang berhubungan dengan kesulitan atau rasa sakit yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Students 2
RomanceLahir dari orang tua nakal? Itu ketentuan. Ikutan jadi anak nakal ? Itu pilihan. Karna buah jatuh tidak jauh dari pohon nya. Nakal untuk bahagia,bahagia untuk nakal. Revkia Than Arzanandes, gadis cantik dengan berjuta kejutan di setiap aksinya, pl...