"Hanya obsesi,bukan cinta."
~"Mobil gue udah dateng, gue bawa mobil sendiri aja," pinta Kia pada Revan.
Saat ini mereka berada di jalan sepi yang tidak jauh dari sekolah, sengaja agar tidak ada yang heran dan curiga, pasal nya saat ini Revan dan Kia tengah bersama beberapa orang berjas hitam non formal dengan tubuh kekar dan kacamata hitam serta beberapa mobil sedan hitam yang terparkir di sekitar mereka.
Bodyguard atau penjaga bayaran, mungkin itu kata yang pantas untuk orang-orang tersebut, yang Revan dan Kia beri nama anggota I-SP.
"Bareng gue aja, kondisi lo ga stabil," jelas Revan yang masih sangat cemas dengan keadaan Kia.
"Saya setuju dengan tuan ,Onni ikut saja dengan Tuan Revan, biar mobil nya saya gunakan untuk pengalihan." Salah satu anggota I-SP memberikan usul nya.
Onni adalah panggilan hormat para anggota I-SP pada Kia, karna Kia merasa risih di panggil Nona, jadi ia mengusulkan agar dia lebih baik di panggil Onni saja,
anggota I-SP memang jauh lebih tua dari Kia dan Revan,tapi karna posisi nya Mereka adalah anak buah jadi mereka harus memanggil atasannya dengan hormat."Gue bawa mobil sendiri aja, gue ga papa kok, di mobil juga ada obat pereda nyeri, lebih baik kita misah biar lebih cepet, lagian kebanyakan bacot sekarang, malah ngundur waktu kita buat ngejar tuh orang," jelas Kia pada Revan.
"Saya ga papa kok Pak, mana kunci mobil nya, biar saya yang alihin," ucap Kia pada anggota I-SP yang tadi memberi usul.
"Tapi Onni--"
"Ga papa Pak, Kia pasti bisa jaga diri, lebih baik sekarang kita langsung susul mobil lain nya, dari pada ketinggalan nya terlalu jauh," ucap Revan lansung memotong omongan anggota tersebut.
"Baik Tuan."
"Semua nya ikut Tuan Revan aja, biar saya ngambil jalan lain, sekalian buat pengalihan," perintah Kia pada anggota I-SP yang ada di sana.
"Baik Onni." Mereka mengangguk serentak.
"Hati-hati Dek, kalo ada apa-apa telpon gue," ucap Revan sambil mengelus puncak kepala Kia dan di balas Kia dengan mencuim pipi kiri Revan, karna itu memang kebiasaaan nya saat akan menjalankan misi, Revan segera memasuki mobil nya di susul para anggota I-SP yang juga memasuki mobil masing-masing.
Revan mengizinkan Kia memisahkan diri tanpa penjagaan bukan karna ia tidak memperdulikan Kia, namun dari semua yang ada di sana, Kia lah yang paling bisa di andalkan, dia multitalenta, Kia hebat dalam mengemudi mobil bahkan hinga kejar-kejaran gila di jalan raya, Kia pintar mengecoh lawan nya, ia hebat berkelahi, Kia tidak ceroboh dan ahli dalam mengambil langkah yang penuh perhitungan, meskipun Kia bermasalah dengan ingatan nya namun saat menyusun strategi, Kia tidak pernah salah dugaan dan usulan nya selalu benar.
Kia memiliki banyak poin plus jika di bandingkan dengan Revan,meski ia terlihat tenang saat menghadapi apapun sebenar nya Revan mengalami banyak kesulitan dan masalah, namun ia menyembunyikan itu di balik ekspresi datar yang selalu ia tunjukan, bahkan ia tidak berkelahi saat ada lawan yang menyudutkan nya, bagaimana Revan bisa menyelamatkan diri nya jika tidak ada yang bersama nya.
banyak hal yang Revan sembunyikan dalam kediaman nya.Setelah kepergian Revan dan yang lainnya, Kia langsung memasuki mobil.
"Saya harus bertemu dengan Tuan Evram, jangan lakukan apapun yang bisa membahayakan Revan kalau tidak? ucapkan selamat tinggal pada dunia kalian," ucap Kia dingin saat menelpon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Students 2
RomantiekLahir dari orang tua nakal? Itu ketentuan. Ikutan jadi anak nakal ? Itu pilihan. Karna buah jatuh tidak jauh dari pohon nya. Nakal untuk bahagia,bahagia untuk nakal. Revkia Than Arzanandes, gadis cantik dengan berjuta kejutan di setiap aksinya, pl...