14| Jevan yang So(k) Sweet

4 3 0
                                    

Roses Cafe

Hari ini Jevan sengaja mengajak Rasyel ke cafe yang cewek itu bilang ingin dia datangi. Sedangkan Jevan pernah beberapa kali masuk ke cafe ini. Meskipun Jevan-Rasyel sempat berdebat sebelum ke cafe ini, tapi Jevan berhasil membawa cewek yang sedikit keras kepala itu. Rasyel cantik dengan dress lengan panjang berwarna peach juga rambut tergerai. Jangan lupakan sepatu kets warna putih yang menunjang penampilannya. Kalau Jevan sendiri sih hanya memakai celana jeans juga kaos hitam yang ditutupi dengan sweater berbahan tribal.

Meskipun sedikit aneh dengan kacamata Jevan, tapi Rasyel tetap membiarkan cowok itu memakainya. Sudah keseringan melihat Jevan berkacamata rasanya sedikit risih jika cewek itu melihat cowok yang senang sekali mengaku sebagai pacarnya tak berkacamata. Lagipula, Rasyel malas kalau memperdebatkan penampilan Jevan hanya karena kacamata. Oke, back to topic. Keduanya sudah duduk di meja dekat jendela kaca. Rasyel yang memilih. Alasannya karena dia ingin melihat suasana luar sambil menikmati pesanannya.

Menit demi menit berlalu. Tak ada satu pun dari mereka yang membuka pembicaraan. Keduanya sama-sama sibuk dengan ponsel mereka. Sampai seorang pelayan laki-laki datang menghampiri meja mereka. Menanyakan menu yang akan dipesan. Dan keduanya gelagapan karena belum sempat melirik buku menu sebelumnya. Rasyel melirik Jevan. Cowok itu sibuk membolak-balikkan buku menu.

" Pancake strawberry ice cream and crunchy waffel sama coklat hangat. Seperti biasa ya mas. "

Pelayan itu mengangguk. Mencatat pesanan Jevan. Sedangkan Rasyel melihat buku menunya. Meraih buku menu dan membaca deretan menu yang disediakan Roses Cafe. " Mau pesan apa kamu itu ? Dari tadi dilihat mulu. "

" Bingung Je. "

Jevan berpindah duduk di samping Rasyel. Ikut melihat menu di sana. " Yang belum pernah kamu makan. "

" Belum pernah semua. "

" Oke. Salmon steak & potato wedges, mini octopus corn dog, chicken cordon blue, vanilla gelato with almond broker, lemon tea, plus nasi kecil dua. Itu aja mas tambahannya. "

Rasyel melongo melihat Jevan. Masih tidak percaya kalau cowok itu dengan fasihnya mengucapkan pesanan. Entah akan dimakan siapa pesanan sebanyak itu. Yang jelas Jevan harus menghabiskannya kalau Rasyel tidak kuat menghabiskan. " Eh eh mas, tambah spaghetti carbonara. "

" Kamu seriusan habis semua itu ?" Tanya Rasyel meminta penjelasan Jevan. Cowok itu hanya memandangnya dengan alis terangkat. Dilanjutkan dengan senyuman dan mengacak rambut Rasyel.

Begitu makanan yang dipesan Jevan secara acak tadi datang, senyum sumringah langsung diberikan Rasyel. Cacing-cacing di perutnya bahkan sudah bernyanyi dengan tidak tahu malunya. Beruntung cowok yang sudah berpindah ke tempatnya semula tidak mendengar teriakan cacing di perutnya.

Chicken cordon blue juga salmon steak dengan potato wedges tersaji di depan Rasyel. Disusul dengan nasi putih dalam mangkuk kecil yang masih mengepul. Mata Rasyel berpindah pada mini octopus corn dog yang baru saja diletakkan. Sedangkan di depan Jevan ada spaghetti carbonara, juga pancake dengan ice cream strawberry diatasnya. Juga vanilla gelato. Wow, ini seperti surga dunia bagi Rasyel. Kebetulan sekali Jevan sedang baik dengannya.

Jevan memandang Rasyel geli. Cewek itu benar-benar menggemaskan. Tidak salah kalau julukan marmut imut menggemaskan yang diberikan Jevan melekat untuk Rasyel. Manik hitam cowok itu terus memperhatikan Rasyel. Mulai dari gerakan kecilnya sampai cara makannya yang seperti anak kecil.

" Lo, udah gede makan masih belepotan kayak bayi ya. "

" Bodo. Ngurus banget sih kamu. "

Sama seperti Rasyel, Jevan memilih menikmati pancake strawberry-nya juga. Menyuapkan potongan kecil makanan itu. Mengunyahnya pelan sambil mengamati sekitar. Lumayan kalau bisa melihat Ashila ada di panggung kecil cafe ini. Siapa tahu nanti Jevan bisa membandingkan suara merdu Ashila dengan suara cempreng Rasyel setiap berdebat dengannya. Sampai akhirnya mata Rasyel terbelalak melihat orang yang baru saja masuk ke dalam cafe.

Sweet Seventeen //PAA(2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang