"Yang Mulia Ratu meminta Putri Mahkota untuk menghadap."
Jiyeon yang tengah mengisi waktu luangnya di perpustakaan segera beranjak menuju paviliun sang Ratu. Namun kemudian Penasihat Shin menuntunnya menuju dapur besar kerajaan. Disana, Jiyeon menemukan sang Ratu tengah sibuk menyesap aroma rempah yang ia genggam.
"Hormat saya, Yang Mulia Ratu.."
"Putriku.."
Jiyeon segera menyusul ibu mertuanya. Sebuah senyum menenangkan diberikan oleh sang Ratu sebelum jemarinya menggenggam milik Jiyeon.
"Apa yang sedang Putri Mahkota lakukan sebelum datang kemari."
Jiyeon ikut meraih segenggam rempah, menyesap aromanya pelan.
"Mengisi waktu luang di perpustakaan istana, Ibunda Ratu." Jawab Jiyeon setelahnya.
"Pasti membosankan, bukan? Berhari-hari tanpa Putra Mahkota?"
Senyum tipis menghiasi bibir Jiyeon. Jika ia boleh jujur maka sudah terlalu biasa baginya menjalani hari tanpa sang Putra Mahkota. Semenjak dinobatkan sebagai seorang pendamping calon penerus kerajaan, Jiyeon hanya merasa ia tengah berpindah kediaman. Selebihnya, tidak ada yang benar-benar berubah. Ia tetaplah seorang gadis yang kini memiliki batasan-batasan tertentu terkait posisinya.
"Benar, Ibunda Ratu. Pasti juga sangat membosankan melewati hari tanpa Baginda Raja."
Mereka berdua tertawa ringan. Jiyeon mengikuti langkah ibu mertuanya menghidu aroma rempah yang begitu menyegarkan di dapur besar istana.
"Doenjang." Bisik Jiyeon pelan ketika pelayan istana membuka kendi besar yang terbuat dari tanah liat hingga aroma bumbu masakan itu menyebar luas.
"Kau tau doenjang?"
Jiyeon tersentak dan mengangguk ragu. "Dulu omoni sering memperkenalkan saya dengan bumbu dan rempah. Doenjang adalah pasta kedelai. Biasanya digunakan omoni dalam pembuatan sup, Ibunda Ratu."
"Kalau ini, apa Putri Mahkotaku juga mengenalnya?"
Jiyeon tersenyum. "Bubuk kari. Apa kerajaan membeli ini dari negeri seberang, Ibunda Ratu?"
Sang Ratu menaikkan alis terkesima, lalu mengangguk.
"Aku penasaran, sepertinya Putri Mahkotaku memiliki kemampuan memasak yang sangat baik."
Jiyeon hanya tersenyum tipis. Ibunya pernah mengajarkan Jiyeon beberapa resep masakan. Ia diajarkan, bahwa meski tidak memiliki pengetahuan yang luas setidaknya seorang gadis harus paham dasar-dasar pekerjaan rumah tangga. Itulah mengapa ibunya menyarankan Jiyeon untuk mengikuti pelajaran menyulam, memasak atau sekedar menyeduh teh yang baik.
Yang Mulia Ratu memerintahkan beberapa pelayan untuk mempersiapkan peralatan masak untuknya. Lalu menggenggam jemari Jiyeon lembut, menuntunnya untuk memasuki dapur besar kerajaan lebih dalam.
"Putriku, keberatan membantuku memasak? Sore ini kerajaan akan kedatangan tamu spesial."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Crown Prince's First Love | Jung Jaehyun
Romance"Ada seorang putri dari penasehat istana yang kami pikir akan sangat pantas untuk menjadi pendampingmu nanti. Pertengahan tahun depan, dia akan memasuki usia ke dua puluh. Saat itu kerajaan akan memperkenalkannya sebagai Calon Putri Mahkota. Dan per...