"Apa kau dan Doyoung Hyungnim memang begitu dekat?"
Jiyeon menghentikan gerakan tangannya yang tengah merapikan rambut. Lalu menoleh pada Putra Mahkota yang baru saja keluar dari bilik pakaian usai berganti baju.
Tubuh tegapnya tampak lebih gagah dengan baju khas Putra Mahkota yang ia kenakan.
"Doyoung oppa?"
"Oppa?"
"Hmm.. beliau meminta saya memanggilnya seperti itu."
"Kalian sudah menanggalkan formalitas satu sama lain?"
Jiyeon mengangguk. Dan itu mengusik perasaan Jaehyun. Karena, ia saja masih sering memanggil istrinya dengan panggilan Putri Mahkota.
Mereka belum melunturkan formalitas sama sekali meski kini sudah berstatus sebagai suami-istri.
"Memangnya ada apa, Seja Jeoha?"
Kening Jaehyun berkerut. Tiba-tiba ia tidak menyukai panggilan Jiyeon untuknya. Jadi ia berbalik, memperbaiki pakaian juga ekspresi wajahnya yang mulai mengeras.
"Bisakah kau tidak terlalu dekat dengan Doyoung Hyungnim?"
Jaehyun mendegar langkah kaki sang Putri Mahkota yang mendekat.
"Kenapa? Bukankah beliau sepupu terdekat Putra Mahkota?"
Tubuh mereka begitu dekat saat Jaehyun memutuskan untuk berbalik, dan melangkah mendekati Jiyeon.
Kedua telapak tangan besarnya menggenggam lengan Jiyeon lembut namun tegas.
"Aku.. tidak suka." aku Jaehyun. Menciptakan ekspresi tak terbaca dari wajah Jiyeon. Namun mereka bertahan dalam posisi yang sama untuk beberapa menit yang lama.
"Aku tidak suka Putri Mahkotaku.. berdekatan dengan pria lain. Meskipun itu Doyoung Hyungnim."
Mendengar jawaban dari Putra Mahkota, bibir Jiyeon seketika kelu.
"Kau.. tidak menyukai Hyungnim, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Crown Prince's First Love | Jung Jaehyun
Romance"Ada seorang putri dari penasehat istana yang kami pikir akan sangat pantas untuk menjadi pendampingmu nanti. Pertengahan tahun depan, dia akan memasuki usia ke dua puluh. Saat itu kerajaan akan memperkenalkannya sebagai Calon Putri Mahkota. Dan per...