Satu

18.1K 1.6K 21
                                    

"Yang Mulia Raja dan Ratu meminta Yang Mulia Putra Mahkota untuk menghadap."

Jaehyun bergerak dari kursi perpustakaan istana dan mulai memikirkan apa yang akan kedua orang tuanya bicarakan kali ini. Semenjak ia memasuki usia legalnya—tiga tahun yang lalu, ia memang lebih sering dipanggil untuk menghadap Raja dan Ratu dalam keadaan tertentu.

Itu memang tradisi yang seharusnya terjadi ketika seorang Putra Mahkota sudah menginjak usia tujuh belas nya. Raja dan Ratu harus aktif mengikut sertakan Putra Mahkota dalam diskusi kerajaan. Itu bertujuan untuk melatih calon penerus kerajaan dalam mengambil keputusan atau sekedar untuk menyikapi suatu masalah nantinya.

Jaehyun berjalan tenang di sepanjang koridor paviliun sebelum memasuki ruangan pribadi sang Raja dan Ratu.

"Selamat malam, Yang Mulia.." Jaehyun memberi hormat.

"Tidak perlu terlalu formal, putraku."

Jaehyun mengangguk lalu mengambil duduk di depan kedua orang tuanya. "Ada keperluan apa gerangan aboji dan omoni memanggilku selarut ini?"

Kedua orang tua Jaehyun saling bertatapan, lalu tersenyum singkat.

"Semalam ibumu dan ibu suri berkunjung ke Paviliun Eunwolgak."

Jaehyun mengangkat kepalanya cukup terkejut. "Apa mungkin.."

"Benar, Putra Mahkota. Kami sudah membicarakan ini cukup lama. Omoni dan Aboji pikir sudah saatnya bagimu untuk memiliki pendamping dan belajar memimpin kerajaan yang sesungguhnya."

Jaehyun beralih menatap ayahnya.

"Aboji.."

"Ibumu benar. Sudah tiga tahun berlalu setelah kau memasuki usia legalmu, Putra Mahkota. Bukankah ini sudah saatnya?"

Jaehyun terdiam sebentar. Ia sudah tau jika saat seperti ini akan datang. Terlebih, Jaehyun sudah cukup lama memasuki usia legalnya sebagai seorang Putra Mahkota. Jika itu adalah kisah-kisah Raja sebelumnya, maka mereka sudah akan dinikahkan sejak umur delapan belas. Seperti ayah dan ibunya. Sementara Jaehyun sudah memasuki usia ke dua puluh tepat di tahun ini.

"Algeseumnida, Aboji, Omoni. Berarti sebentar lagi akan diadakan Pemilihan Putri Mahkota untukku?"

Jaehyun sudah belajar banyak selama masa persiapannya sebagai Putra Mahkota. Bahwa ia akan mendapatkan pendamping hidup dari Pemilihan Putri Mahkota. Sayembara yang akan diikuti oleh putri petinggi seluruh negeri. Akan ada berbagai tahap. Juga larangan menikah untuk mereka yang melalui tahapan tertentu.

"Tidak, putraku. Untukmu, kami sepakat telah memilihkan seorang pendamping tanpa mengadakan Pemilihan Putri Mahkota."

Namun sepertinya Jaehyun tidak perlu melalui proses seperti itu. Karena jika ibu dan ayahnya sudah memilih, tentu saja itu adalah keputusan yang tidak dapat dibantah.

"Ada seorang putri dari penasehat istana yang kami pikir akan sangat pantas untuk menjadi pendampingmu nanti. Pertengahan tahun depan, dia akan memasuki usia ke dua puluh. Saat itu kerajaan akan memperkenalkannya sebagai Calon Putri Mahkota. Dan pernikahan akan dilaksanakan tak lama setelahnya."

[✔] Crown Prince's First Love | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang