Jaehyun mungkin tidak mengingat kata-katanya malam itu. Tapi Jiyeon tidak mampu melupakan tawaran Jaehyun untuk pelan-pelan belajar saling menerima dan saling mencintai. Jaehyun berkata bahwa mereka bisa menjadi teman, namun lelaki itu seperti lupa bahwa cinta tidak tumbuh begitu saja.
Bagaimana mungkin Jiyeon mampu membuat lelaki itu mencintainya jika interaksi mereka hanya terjadi di hari-hari tertentu saat Jaehyun berkunjung ke paviliun miliknya. Hanya sekedar untuk menginap tanpa melakukan apapun, bahkan berbicara pun keduanya sulit untuk menemukan moment.
Putra Mahkota itu lebih sering berdiam diri. Terkadang selama menginap Jaehyun akan membawa beberapa buku untuk ia baca. Membuatnya terus mengabaikan Jiyeon. Dan hubungan mereka tidak pernah berkembang.
Jiyeon paham sepenuhnya mengapa Jaehyun melakukan itu.
Pemilihan Putri Mahkota yang tidak sesuai dengan seleranya mungkin menjadi salah satu penghalang diantara mereka. Jiyeon dan Jaehyun tidak pernah saling mengenal sebelum dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Tiba-tiba bertemu saat sudah menjadi suami-istri, tentu Jaehyun cukup terkejut dan memerlukan waktu untuk memahami posisi mereka berdua saat ini. Tapi yang membuat Jiyeon cukup putus asa adalah, Jaehyun tidak sedikitpun terlihat ingin hubungan mereka berkembang.
Hingga kemudian hari itu pun tiba. Adalah sebuah pagi yang dingin di akhir musim gugur saat mereka menikmati sarapan bersama di paviliun milik Jiyeon.
"Aku akan ikut berburu."
Jiyeon yang tengah makan dalam diam seketika menghentikan gerakannya, lalu menatap Jaehyun sedikit terkejut. "Ne? Tapi bukankah Seja Jeoha tidak diwajibkan untuk ikut perburuan akhir tahun?"
Jaehyun hanya berdehem sekali, tetap melanjutkan suapannya. "Aku ingin ikut. Itu adalah ritual tahunan yang tidak pernah aku lewatkan sebelumnya."
Jiyeon mencerna perkataan Jaehyun lalu mengangguk paham. Jaehyun terihat begitu ingin mengikuti acara rutin akhir tahun kerajaan itu. Dan lagipula Jiyeon tidak merasa memiliki hak untuk melarangnya. Jaehyun tidak memberikan hak itu kepadanya.
Karena jika lelaki itu memberikannya izin untuk bertindak sebagai seorang istri, tentu Jaehyun akan terlebih dahulu menanyakan pendapat Jiyeon perihal kepergiannya untuk berburu di akhir musim nanti.
Pernikahan mereka baru berlangsung kurang dari satu bulan. Dan seharusnya, Putra Mahkota diizinkan untuk meninggalkan kegiatan di luar kerajaan dimasa awal pernikahannya.
Jiyeon sudah memahami pelajaran itu sebelum ia dinobatkan sebagai Putri Mahkota.
Ia juga yakin bahwa Jaehyun paham akan peraturan yang ada di kerjaaannya. Namun sang Putra Mahkota tetap memutuskan untuk pergi. Jadi Jiyeon berusaha memahami sang suami, sembari terus menyingkirkan pikiran buruk dalam benaknya tentang Putra Mahkota yang tidak menginginkan kehadirannya hingga kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Crown Prince's First Love | Jung Jaehyun
Romance"Ada seorang putri dari penasehat istana yang kami pikir akan sangat pantas untuk menjadi pendampingmu nanti. Pertengahan tahun depan, dia akan memasuki usia ke dua puluh. Saat itu kerajaan akan memperkenalkannya sebagai Calon Putri Mahkota. Dan per...