Jum'at , hari yang disukai juga oleh murid murid Sma Hardsee. Jika ditanya mengapa, maka jawabannya adalah karena, setiap hari jum'at sistem belajar mengajar akan berakhir pada jam 11.45.
Gabriella berjalan memasuki area kantin bersama Ashira, sahabat lamanya.
Ashira juga salah satu anak famous di sekolah ini, yah seperti Pedro, Billy, Uray.
Mereka duduk disalah satu kursi panjang yang masih kosong, Ashira pergi memesan makanan dan membiarkan Gabriella duduk sendirian.
Gabriella menoleh kesisi kanannya saat merasakan ada yang menggerakkan kursi panjang yang didudukinya.
"Gab, sendirian aja?" tanya Billy, basa basi.
"Gak! Ashira lagi mesen makanan." jawab Gaby seadanya.
Billy hanya mangut mangut mendengar jawaban Gaby. Jika dibandingkan dengan Cyntha, Gabriella lebih care dengan orang orang.
Gaby mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Billy sepenuhnya. "Tadi Gue ngeliat Pedro pergi bareng cewek?"
"Ya. Itu Cyntha,"
"Gue juga kemarin liat dia jalan bareng di Mall,"
Billy mengangguk, "Iya, mereka udah sering jalan bareng. Kenapa emangnya? Lo cemburu?"
Gaby diam, tidak menjawab pertanyaan Billy. Merasa bingung, kenapa harus cemburu dan sakit hati jika dirinya saja bukan siapa siapa dalam hidup Pedro.
Gabriella menaikkan pandangannya, terlihat Ashira yang berjalan membawa sebuah nampan yang berisi 2 mangkok bakso yang sangat laris di kantin ini, dan 2 gelas tea es.
Ashira tersenyum melihat Billy duduk disamping Gabriella, "Ada apa,Bil?"
Billy berdiri "Gak, cuman mampir aja mungkin." jawabnya lalu berjalan menjauhi mereka berdua.
Ashira mengalihkan pandangannya ke Gabriella yang masih sibuk dalam fikirannya sendiri.
Ashira menepuk meja, "Kenapa tu Billy?"
Gabriella hanya mengedikkan bahunya lalu mengambil pesanannya dan memakannya.
**********
Hari ini kelas XI Ips 2 sedang free dikarenakan guru yang mengajar, Pak Toni sedang dalam halangan untuk mengajar.
Gabriella duduk berkelompok dengan teman gadis dikelasnya, untung saja setiap kelas kedap suara hingga membuat keributan yang ada didalam tidak akan keluar keluar.
Hanya beberapa orang yang mengerjakan tugas yang diberikan Pak Toni sebelumnya, sisanya semua sibuk dengan pekerjaan masing masing.
Sebenarnya Gabriella juga termasuk dalam list "Cewek cewek rumpi" ya memang karena pada kodratnya wanita memang begitu.
"Hahahahah....." suara tawa para gadis gadis dalam kelas itu. Mereka menertawakan video yang menampilkan cewek yang sedang menyatakan cintanya ke lelaki didepannya, sebenarnya yang membuat mereka tertawa adalah cewek itu yang dengan pe-denya yang direkam dengan teman teman disekelilingnya, dan kedua adalah cara pengejaan kata "Serius" yang diucapkan cewek itu.
Gabriella menyudahi tawanya sambil mengatur nafasnya, sungguh ini pertama kalinya ia tertawa dihadapan anak kelasnya.
Gadis disamping Gabriella terdiam memperhatikan wajah Gabriella yang sedang mengatur nafasnya, sangat sangat cantik.
"Buset!" teriak Manda.
Sontak Gabriella dan gadis yang memperhatikannya itu terkejut.
"Kenapa Man?" tanya Gabriella.
Manda menunjuk Tya, gadis yang memperhatikan Gabriella tadi.
"Itu si Tya, mandangin Lo kayak mandangin Peri turun aja!"
Gabriella tersenyum lalu menyibak nyibakkan rambut coklatnya itu, "Makasih atas pujiannya Manda,"
"Eh yang muji Lo siapa?" tanya Manda nyolot.
"Tadi! Kayak Peri turun kata Lo!"
"Mimi Peri itu maksud Manda!" sahut Arneta. Tumben tumbenan gadis itu ikut serta.
Tya melihat kebelakang, "Tumben ni anak einsten disini."
Arneta hanya mengangkat kedua bahunya lalu berjalan meninggalkan perkumpulan lagi.
**********
Pedro berjalan menuju basecamp nya di rooftop gedung olahraga. Sebelumnya tadi ia dari kelas Cyntha, mengantarkan gadis itu ke kelas setelah makan siang bersama.
Pedro membuka pintu yang langsung melihatkan pemandangan sekolah dari lantai atas.
"Kemana Billy?" tanya Pedro entah pada siapa tapi yang penting ia bertanya dengan orang yang berada didalam ruangan yang sama dengannya.
"Pulang tadi, ngantarin kakeknya ke bandara." jawab Uray.
"Mau balik lagi tu tai kuda?" memang sudah kebiasaan Pedro dan teman temannya memanggil Billy dengan tai kuda karena Billy lahir di jerman dan kuda kuda jerman rata rata terlahir lebih bagus daripada kuda kuda negara lain.
"Gak, kakeknya aja yang ke jerman." jawab Uray.
Pedro menghampiri Anggara yang fokus melihat ke hp didepannya itu, penasaran dengan apa yang diperlihatkan ponsel Anggara.
"Anjing nih, nonton apaan lu?!" teriak Pedro yang membuat Anggara yang telinganya berhadapan langsung dengan Pedro itu berdiri dan langsung mengeluarkan vidio tadi.
"Lo!" dengan suara tertahan Anggara menunjuk Pedro dengan jari telunjuknya.
Pedro semakin ingin tertawa melihat ekspresi Anggara yang seperti ketahuan mencuri bakso mamang ecep. "Lo nonton apaan dah?"
"Lo liat apaan mang?" balik tanya Anggara, sedang berpura pura lupa.
"Biasa aja kali Ped, lo juga pasti pernah nonton begituan? Bener gak?" sahut Uray.
Pedro mengangguk, "Ya tapi kagak disekolah juga kali man."
Uray berjalan kearah Anggara yang masih shock itu, dengan santainya Uray menoyor kepala Anggara yang membuat si empunya kepala tadi menoleh dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Diantara marah dan malu.
"Lo juga, dikamar lo juga bisa nonton malah milih disekolah. Untung cuma kita kita yang liat, kalo cewek yang liat gimana?" ucap Uray.
"Udah jelek nanti kagak ada yang mau sama lo!" dengan santai Pedro menjawabnya, untung saja tampang lelaki satu ini ganteng.
"Yailaaa, mentang mentang udah deket sama Cyntha belagu lo! Kayak dia." sahut Anggara, memang Anggara tidak terlalu menyukai Cyntha. Entah itu karena Pedro yang sejak dekat dengan Cyntha sering mengabaikan kumpulan mereka.
Uray menengahi mereka, Ia tau jika sudah bersangkutan tentang Cyntha Anggara selalu emosi. Entah karena apa sampai sekarang pun Pedro, Billy, dan Uray pun tidak tau alasannya.
**********
Holllaaaaaa! Maapin ya kalo udah jarang banget update, makin hari jadwal makin padat dan aku usahain buat selalu aktif :).
Don't forget for vote and coment guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella
RandomSebuah magnet hanya akan menyatu jika disatukan pada kutub yang berbeda. Pedro si Cowok nakal di SMA Hardsee kini dikejar oleh Siswi baru yang karakternya berbanding terbalik dengan Pedro. Pedro dikenal dengan kenakalannya yang tidak pernah memandan...