-12. Keberangkatan

64 3 0
                                    

Setelah hari yang ditetapkan untuk keberangkatan Moment of mountain tiba, Gaby datang pagi sekali tanpa membawa apapun kecuali slingbag kesayangannya. Seperti yang didiskusikan sebelumnya dirumah Billy, Mereka satu kelompok setuju menyimpan barang mereka malam sebelum keberangkatan dan menitipkannya di perpustakaan sekolah.

Gaby mengadahkan kepalanya keatas sambil tangan kanannya meraba didalam tasnya, setelah mendapatkan Hpnya ia langsung menelfon Billy. Karena hanya Billy yang dekat dengannya dan membuat dirinya tidak terlalu canggung.

Setelah nada dering ke3 terdengar suara serak dan basah itu disebrang telfon. Yakin pasti Billy baru terbangun dari tidurnya.

"Kenapa By?" tanya Billy, kadang Ia bingung dengan Billy. Biasa memanggilnya Gaby, lalu juga Gab, dan sekarang hanya By!

"Lo dimana? Gue disekolah ini!"

Setelah diam beberapa saat barulah Billy menjawab.

"Awal banget lo kesekolah, masih jam 6, kita berangkat jam 7. Barang juga udah disiapin kok lo tenang aja."

Gaby menghela nafas, "Yaudah deh, gue tungguin lo dimana?"

"Tunggu diperpus aja, ntar jam 7 kurang gue sampai sana! Ntar juga gue beri tau temen gue yang lain buat datang awal,"

Gaby menganggukkan kepala nya antusias, teman teman Billy berarti ada Pedro dan Pedro adalah orang yang sangat tertib jika masalah waktu.

"Oke!" ucapnya mengakhiri panggilan tersebut. Lalu tersenyum sambil bersenandung lagu kesukaannya.

**********

Untuk kesekian kalinya Gaby mengecek jam dari hpnya. Sudah pukul 6.30 AM dan sekolah juga sudah didatangi dari beberapa murid yang akan ikut tapi tidak ada tanda tanda Pedro datang, ralat maksudnya itu teman teman Billy.

Gaby berdiri lalu berjalan cepat keluar dari perpustakaan, inilah nasibnya jika dikelompok hanya dirinya sendiri yang perempuan, sudah pasti dia yang menunggu.

Sesaat Gaby terdiam meneliti seseorang dengan melempar lemparkan sesuatu ditangannya, itu Uray!

Memang dasarnya Gaby yang suka berteriak itu langsung saja meneriaki Uray yang membuat orang disekitar mereka menoleh.

"Uray!"

Remaja yang memakai kaos hijau tosca itu berhenti dan menatapnya. Semua dari temannya Pedro itu memang mempunyai daya tarik sendiri. Contohnya saja Uray dengan gaya badboy dan santainya itu membuat hampir dari kaum hawa tertarik.

Gaby melambaikan tangannya kehadapan Uray, bermaksud menyuruh lelaki itu menghampirinya dan itu dilakukan segera oleh Uray sendiri.

Belum juga Uray dihadapannya itu Gaby sudah berbicara.

"Kok lama sih? Udah daritadi loh gue nungguin kalian." rengutnya.

"Ye lo datang keawalan, yang lain masih dijalan. Kalo Pedro sih bakalan langsung naik bus gak ikut pengumpulan dulu, katanya dia lagi ngantarin Cyntha..." Billy sontak menghentikan omongannya saat sadar bahwa ia sudah merusak suasana gadis dihadapannya.

"Gak papa! Kita duluan aja yuk?" sahutnya santai, memang ada rasa aneh yang menajalar tapi seperti sebelumnya dirinya tidak punya hak atas apapun terhadap Pedro.

"Gaskeun!" jawabnya lalu mengambil ransel didalam perpustakaan.

**********

GabriellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang