Pagi sabtu kini mentari bersinar amat terang menyinari SMA Hardsee. Tapi entah mengapa hari cerah ini tak secerah hati salah satu badboy SMA Hardsee,Uray Novara.
Uray berjalan malas menuju tengah lapangan untuk menjalankan tugas hukuman yang diberikan guru piket tadi.
Uray menoleh kearah gadis disampingnya yang sedang menyapu dengan wajah murung, Gabriella.
"Kalo ga mau nyapu, udah! Biar gue aja bisa kok." tawar Uray.
Gabriella menggeleng tanpa memalingkan wajahnya dari sampah sampah daun dibawahnya itu.
"Uy Pedro!" teriak Uray.
Gabriella langsung memalingkan wajahnya melihat keliling halaman, "Mana Pedro?" tanya Gabriella.
Uray menyemburkan tawanya dihadapan gadis itu, karena kelakuannya tadi hanya bualan belaka. Pedro memang Badboy tapi tidak pernah kehilangan kedispilinan waktunya.
"Bohong!" ucapnya lalu meninggalkan Uray yang masih belum melakukan apapun dari tugasnya.
**********
Uray berjalan dikoridor menuju kelasnya, Ia sudah menyelesaikan tugasnya dan sekarang harus masuk ke kelas. Sungguh tugas yang diberikan guru piket tadi sangat berat. Bayangkan saja lapangan utama Hardsee ini seperti lapangan bola piala dunia. Bagaimana tidak lelah dan kapok.
Lelaki yang berasal dari kalimantan itu pun mengetuk pintu kelasnya, sudah dipastikan didalam telah hadir guru yang mengajar.
"Permisi Bu, Assalamualaikum." ucapnya lalu berjalan menuju guru yang sedang duduk dikursi guru. Ia menyalami lalu memberikan kertas bertanda Ia telat sudah diketahui oleh guru piket.
Guru itu hanya mengangguk lalu menyuruh Uray berjalan menuju kurisnya.
"Lo kenapa telat?" tanya Pedro yang sebangku dengannya.
"Biasa, kesiangan dari Club," jawab Uray seadanya.
Uray menoleh kesamping kirinya, Pedro juga sedang menatapnya. "Tadi gue ketemu sama Gabriella,"
Pedro menaikkan sebelah alisnya, "Hubungan sama gue?"
"Tanggapan lo soal dia yang suka sama lo gimana?" kini mereka berdua tidak lagi mendengarkan guru didepan, untung saja bangku mereka berada paling belakang jadi guru tidak terlalu memperhatikan mereka. Walaupun setiap harinya mereka begini.
"Gue berusaha menghindar sama siapapun yang kagum sama gue!" jawab Pedro tegas lalu mengalihkan pandangannya.
"Lalu Cyntha?" Uray kembali bertanya dengan Pedro, ia lebih dulu mengenal Pedro sebelum Billy dan Anggara mengenal lelaki disampingnya ini. Ia lebih banyak tau tentang Pedro.
"Dia beda, Ray!"
"Emang Beda, tapi mereka sama sama perempuan bego."
Pedro menggeleng, bertanda dirinya tidak ingin membahas lebih.
Sedangkan Uray, sekarang sibuk dengan ponselnya. Sebenarnya Uray adalah playboy kelas kakap jadi jangan harap chattingan nya sepi, pasti ada saja cewek terselip disana.
Uray terkikik sendiri melihat chattannya dengan Arneta, memang mereka sedang dekat tapi tetap sembunyi sembunyi. Itu karena mereka sendiri yang setiap berpapasan seperti orang tidak kenal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella
RandomSebuah magnet hanya akan menyatu jika disatukan pada kutub yang berbeda. Pedro si Cowok nakal di SMA Hardsee kini dikejar oleh Siswi baru yang karakternya berbanding terbalik dengan Pedro. Pedro dikenal dengan kenakalannya yang tidak pernah memandan...