1. Hujan

807 61 5
                                    

aku selalu bahagia
saat hujan turun

"Maaf bunyi ponselnya."
kata andrew karena bunyi ponsel irene agak mengganggu.

"Ah iya maaf."

"Gapapa lanjut jadi nanti kita ketemu lagi buat pertemuan rapat selanjutnya."

"Ya silahkan."

"Irene-ssi?"

"Kenapa?" ucap irene sambil berdiri dari kursi.

"gapapa panggil aja." jawab andrew tersenyum sedikit.

irene yang melihat andrew tersenyum hanya bisa ikut tersenyum seperti andrew.

"Irene-ssi pulang ada supir kan?"

"Iyasupirku ada dilobby tadi."

"Ah yaudah hati-hati dijalan."
andrew mengulurkan tangannya kepada irene dan disambut oleh irene.

'tangannya hangat sekali'

Pikir andrew.

"Andrew maaf." irene melonggarkan genggaman tangan mereka.

"Ah iya aku yang harusnya minta maaf." andrew melepaskan tangannya dari irene.

"Mari biar ku antar."

Sembari andrew dengan sigap membuka pintu ruangannya.

Mereka berjalan berdampingan menuju lobby, Banyak karyawan yang menyapa andrew dan irene hanya bisa tersenyum simpul.

Tak terasa mereka telah sampai didepan lobby.

Irene mencoba untuk menghubungi supirnya namun nihil.

"Kenapa?" tanya andrew.

"Tak bisa dihubungin."

"Apa ada masalah?"

"Tidah tahu."

"Jangan tidak tahu tidak tempe aja."

Jrene tertawa pelan mendengar lawakan andrew yang garing.

'tawanya manis'

Pikir andrew melihat irene tertawa.

"Jadi gimana?" andrew melihat keluar lobby langit sudah mulai gelap pertanda akan hujan.

Irene yang memakai dress tanpa lengan terlihat begitu mungil.

Cuaca tidak bagus saat itu, pendingin ruangan dikantor sangat terasa ditambah hujan yang akan datang.

Membuat andrew membuka jasnya dan memakaikan ke badan mungil irene.

Irene kaget dengan perlakuan andrew yang tiba-tiba.

Namun ia tidak menolak karena ia memang merasa kedinginan.

"Terimakasih." ucapnya sambil membungkukkan badan.

all you need is LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang