all you need is LOVE

18. Bersamamu

( 22.00 PM )

Sudah lewat satu jam setelah andrew menjawab pertanyaan irene, Mereka yang tadinya tidak dekat sekarang semakin dekat layaknya perangko.

Andrew menjawab pertanyaan irene dengan kata-kata.

"Aku mencintaimu."

Walaupun irene belum terlalu percaya dengan apa yang dikatakan andrew namun hatinya cukup senang bukan main mendengar hal tersebut.

"Hei kau tidak tidur?" tanya andrew duduk diatas kasur tepat disamping irene yang sedang menggonta-ganti channel televisi.

"Aku belum bisa tidur."

"Kenapa belum? Biasanya kalau sudah jam segini kau sudah tidur pulas."

"Aku merasa tidak nyaman jika tidur seperti ini."

"Tidak nyaman jika dekatku ya?"

"Bukan begitu."

"Lalu?"

"Hanya saja entah kenapa malam ini aku ingin tidur sambil memelukmu."

Andrew yang mendengar jawaban irene langsung tertawa kencang.

"Kau ingin memelukku? Kau demam ya?" kata andrew sembari meletakkan tangannya diatas kening irene memastikan keadaan irene.

Irene yang kesal dengan perlakuan andrew akhirnya menggeser tangan andrew dari keningnya lalu ia mengubah posisi badannya jadi membelakangi andrew.

"Kau ngambek?"

"Apa salahnya aku ingin memeluk suamiku saat tidur? Apa tidak boleh?"

"Tidak seperti itu maksudku ya aneh saja."

"Apa yang aneh!"

"Aku hanya bercanda jangan marah lagi ya baby."

Andrew lebih mendekat dan memeluk irene dari belakang dengan erat, Ia menyenderkan kepalanya dibahu irene sambil memejamkan matanya. Irene yang merasa dipeluk andrew dari belakang hanya bisa terdiam ia tidak mau detak jantungnya terdengar sangat kencang oleh andrew.

Jujur irene saat ini sangat bahagia bisa bersama andrew dengan keadaan seperti ini.

Walau ia tau bahwa andrew belum sepenuh hati mencintainya.

"Bolehkah aku memanggilmu baby?"

"Boleh dan saranku kamu jangan memanggilku dengan kau karena ya kurang enak aja didengar."

Andrew tertawa pelan lalu menganggukkan kepalanya.

"Iya baby dan baby mau manggil aku dengan sebutan apa?"

Irene berpikir sejenak tentang nama panggilan yang cocok untuk andrew.

"Hmm bagaimana kalau pipi?"

"Pipi?" sambil menunjuk pipi irene dengan satu jarinya.

"Bukan itu ih."

"Lantas?"

"Iya pipi pokoknya pipi!"

"Iya terserah baby aja pipi ikut."

"Yeyy pipiii!"

Irene membalikan badannya menghadap andrew, Perempuan itu memeluk badan andrew dengan sangat erat sambil menyenderkan kepalanya didada bidang andrew yang terbalut kaos saat ini.

Andrew mengusap pelan rambut irene lalu diciumnya kening irene dengan lembut, irene yang mendapat perlakuan itu lantas memejamkan matanya merasakan kehangatan dari kecupan andrew tepat dikeningnya.