11. Tegar

575 46 6
                                    

"Mencintaimu mungkin semua orang didunia ini tau, ya aku sangat mencintaimu akan tetapi takdir tak tau tentang perasaan kita." - Andrew

Melody pov

Aku mengerjapkan mataku perlahan, Mentari seolah mengajakku bangun dari tidur nyenyakku ini. Aku membuka mataku seutuhnya dan mendapatkan pemandangan danau tepat didepan mataku.

'Apakah aku sudah mati?'

Pikirku sejenak namun ada satu pria yang menatapku dari tadi ternyata ia adalah andrew.

Pikirku sejenak namun ada satu pria yang menatapku dari tadi ternyata ia adalah andrew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi.." sapanya yang tadinya berdiri kali ini duduk disampingku.

"Bagaimana tidurmu nyenyak?" tanya pria itu kembali, hanya ku balas dengan anggukan.

Ia tersenyum kemudian mendekatkan badannya kearahku dan menarik badan mungilku kedekapannya.

Andrew memelukku dengan sangat erat, Rasanya masih seperti dahulu saat ia memelukku dengan penuh kasih sayang.

Tak ada yang berubah kali ini kecuali hanya statusku dan dia berubah menjadi seorang teman.

Bukan hanya seorang teman biasa namun kali ini ia telah menjadi suami orang dan aku istri orang, Aku memang belum terbiasa menerima kenyataan pahit ini.

Hanya karena anak yang aku kandung aku harus berpisah dengan pria yang ku cintai selama ini dan aku harus menikah dengan adik kandungnya sendiri.

Penyesalan memang datang saat akhir bukan?

Ya aku menyesal.

Menyesal telah melakukannya.

Menyesal tidak menjaga.

Dan menyesal menikah dengan ben.

Bukan hanya itu.

Aku menyesal dengan hidupku sendiri.

Kehidupan yang tak pernah ada sisi indahnya.

Hanya ada sisi gelap dan kosong.

"Hei kenapa?"

Sontak aku tersadar dari lamunanku saat andrew mengusap pipiku pelan, Aku menyentuh tangannya dipipi dan menggelengkan kepala.

"Tidak apa."

Andrew mengecup puncak kepalaku pelan seraya berkata.

"aku mencintaimu."

Ucapannya.

Perlakuannya yang lembut.

Dan kecupannya yang tulus.

Masih sama seperti dahulu.

"aku juga mencintaimu" jawabku sambil mendongakkan kepala menatap mata andrew lekat.

Seolah tak ada hari esok untuk bertemu padahal kami satu rumah tetapi berbeda kamar.

"Sudah pagi ayo kita pulang." ajak andrew.

"Tetapi...kalau irene tau bagaimana?"

Andrew terlihat sedang berpikir sejenak dan akhirnya ia berkata.

"yasudah kamu turun duluan baru aku nanti."

Aku setuju dengan perkataan andrew barusan lalu mengikutinya menuju mobil dan kembali kerumah kami.

Disepanjang perjalanan aku hanya terdiam melihat keluar jendela, Rasanya aneh serta sulit memikirikan hubunganku dengan andrew kali ini.

Kami masih saling mencintai satu sama lain tapi dilain sisi aku sudah memiliki suami begitupun dengan andrew.

"Tuh kan bengong lagi."

"Eh iya?"

"Hayo tadi aku bilang apa?"

"Hmm hehe."

"Kamu mikirin apa sih?"

"Enggak mikirin apa apa."

"Kalau ada yang lagi kamu pikirin atau apa cerita ke aku, soalnya tanpa kamu cerita aku tau apa masalah kamu oke?"

Yang aku lupa.. andrew pernah mengambil sekolah singkat tentang psikologi jadi mustahil baginya tak tau apa yang sedang aku pikirkan saat ini.

Tak terasa kami sudah sampai didepan rumah, ada rasa takut yang tiba-tiba menyelimuti perasaanku.

Benar ternyata irene sudah duduk diteras rumah mungkin menunggu andrew?

tanganku digenggam oleh andrew sontak saja aku mengalihkan pandanganku kearahnya.

"tak apa.." ucap andrew menenangkanku.

Jujur aku takut dicap perebut lelaki orang akan tetapi harusnya irene yang dicap seperti itu! karena dia sudah merebut priaku!

Aku menarik nafas sebentar lalu mengangguk sembari menarik tanganku dari tangan andrew, kami akhirnya turun bersamaan dari dalam mobil.

Irene mendekat kearah kami dan

PLAK

Sebuah tamparan mengenai pipi sebelah kanan andrew, Aku hanya bisa melihat kejadian ini dan tak bisa berbuat macam-macam.

"JADI TADI MALAM KAU TIDUR BERSAMANYA HAH?! AKU DISINI SENDIRI APAKAH KAU TAU ITU!"

Andrew terlihat masih menunduk menahan amarahnya.

"DAN KAU!!!!"

Irene menunjuk persis didepan wajahku sambil berteriak berkata.

"KAU WANITA JALANG!"

Lalu ia menarik rambutku dengan kencang, Langsung saja andrew mendorong badan irene agar menjauh dariku.

"Ku peringatkan kepadamu jangan panggil ia seperti itu!"

"KENAPA KAU MEMBELANYA?! KAU KAN SUAMIKU!"

"YA AKU SUAMIMU, akan tetapi hatimu bukan untukku dan selamanya akan begitu hatiku bukan juga untukmu, Aku mencintai melody dan kau mencintai ben tak akan ada yang berubah!"

Aku terkejut bukan main saat andrew berkata seperti itu.

Jadi selama ini...

Irene mencintai ben?

Ia mencintai suamiku?

Mencintai adik kandung ben?

"Ayo kita pergi!" andrew menarik tanganku membawaku kedalam rumah dan meninggalkan irene yang masih menangis sendiri diteras rumah.








segitu dulu yaa babai happy reading!!!!!

all you need is LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang