7. Selamanya

505 50 0
                                    

( 10.00 AM)

"Andrew edwards kim hari ini anda telah resmi menjadi suami dari irene bae silahkan cium istri anda."

Dengan sigap aku menarik perlahan pipi irene dan mencium lembut bibirnya.

Ia tersenyum namun tidak membalas ciumanku.

Semua tamu tepuk tangan saat aku menyudahi ciuman ini, banyak yang memberi selamat untukku dan irene atas pernikahan kami.

Melody datang bersama ben mereka mendekatiku, Awalnya aku berusaha untuk tidak melihatnya tapi mereka malah mendekat untuk memberikan selamat untukku dan irene.

Saat aku menoleh ke irene wajahnya gugup seperti orang yang menyimpam rahasia begitu lama.

"Kau tidak apa?" tanyaku.

Ia mengangguk dan menjauhkan badannya dari badanku.

aku lantas menggenggam tangannya agar ia tidak pergi dariku.

"Selamat ya" ucap melody mengulurkan tangannya lalu ku sambut dengan tangan kanan karena tangan kiriku sedang menggenggam tangan irene.

"Terimakasih"

Mata melody tatapannya menuju ke tangan ku dan tangan irene.

Aku yang paham makin mengeratkan genggaman tanganku dengan irene.

Ben tersenyum kepada kami tanpa memberikan selamat langsung pergi begitu saja meninggalkan melody.

Senyumnya bukan senyum seorang yang memberikan selamat namun senyum yang memperlihatkan kecemburuan.

Melody akhirnya menyusul ben yang telah lebih dulu pergi.

Setelah mereka pergi aku menatap wajah irene dalam.

"Kau kenal dengan adikku?"

Irene menjawab pertanyaanku dengan hanya menganggukan kepalanya.

"Apa dia kekasihmu dulu?"

"Tidak."

"Kau berbohong irene."

"Aku bilang tidak ya tidak!" jerit irene sambil menampar pipiku sampai semua tamu melihat kami.

Irene berlari dari dalam gedung aku mengejarnya ingin meminta maaf.

Aku mencarinya dan mendengar ada suara wanita menangis, Ini pasti irene aku dekati sumber suara lalu apa yang aku dapatkan?

Apa benar yang ku lihat ini?

"Irene!" langsung saja aku tarik badannya menjauh dari ben, tadi ia sedang berpelukan mesra dengan ben.

Tanpa basa-basi aku langsung menghujani adikku ini dengan pukulan mengenai wajahnya.

"Dasar kau bajingan jangan peluk istriku lagi! apa tidak cukup kau menikahi melody hah!"

Aku hujani dia berbagai pukulan dan tonjokkan hingga ia tersungkur dibawah tidak berdaya.

Aku berdiri membenarkan kerah kemejaku dan jasku lalu menarik tangan irene.

Mungkin karena emosi yang sudah memuncak aku kehilangan kendali hingga menarik lengannya dengan kencang.

Membuat irene meringis kesakitan dan lengannya menjadi sangat merah.

"Lepaskan aku!"
irene mencoba melepaskan tangan andrew namun aku menolak malah mempererat cekamannya.

"diam!" bentakku kencang.

Irene akhirnya terdiam sambil menangis.

Kami tiba di taman sekitar gedung yang sepi lalu aku melepaskan lengan irene.

"Apa kau tak bisa menjadi wanita yang tidak murahan! aku suamimu irene lihat aku! aku tidak mau kau melakukan apapun tanpa izin dariku!"

Awalnya aku tidak tega memarahi irene seperti itu namun kata-kata dari mulutku keluar begitu saja.

"Aku.." kata irene menangis sesenggukan.

Aku yang lama kelamaan luluh juga akhirnya menunduk menyamakan tinggiku dengan badan irene, Aku mengecup pelan bibir merah irene.

"Sudah aku minta maaf walaupun aku tidak salah. aku tidak ingin melihatmu menangis." ucapku dengan nada pelan.

"Kau istriku,kau tanggung jawabku mulai sekarang jadi menurutlah dengan semua perkataanku walau aku tau kau tidak mencintaiku."

Ia akhirnya memberanikan diri menatap wajahku.

Aku menyentuh pipinya lembut dan mengusap pipi irene.

"Kita pulang ya? kita mulai hidup baru kita hanya kamu dan aku"




gimana kelanjutannya yaaaaa jangan lupa vote dan comment

all you need is LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang