Prolog

12K 618 15
                                    


Hani terpejam di kamarnya semalam. Tapi kenapa pagi ini dia bisa ada di kamar orang lain?

Banyak pertanyaan di benak Hani pagi ini saat mendapati dirinya terbangun bukan di ranjangnya.

Dia terbangun pagi ini karena suara gaduh di luar dan membuatnya terjaga sejak lima menit yang lalu. Dia bertanya-tanya ada dimana dirinya, tapi dia terlalu malas turun dari tempat nyaman itu saat pagi hari.

Semakin mendengar suara gaduh itu, Hani menyadari dirinya tidak lagi berada di Indonesia, tapi di Korea.

"Dan bagaimana bisa aku di sini? Apa aku bermimpi?" Hani bermonolog sendiri.

Brakk!

"Aaargh!"
"Hwaa!"

Keduanya berteriak kaget mendapati satu sama lain. Bukan apa-apa Hani teriak, tapi masalahnya seorang lelaki yang memasuki kamarnya saat ini. Otomatis Hani reflek berteriak.

"Siapa?" tanya lelaki itu dalam bahasa Korea.

Beruntung Hani cukup menguasai bahasa Korea karena keinginannya untuk studi di sini—dan bukannya terbangun secara misterius begini.

"Kau yang siapa?" Keduanya bertanya dalam bahasa Korea.

"Hyung! Bagaimana bisa seorang perempuan masuk ke dorm kita di saat aku dari pagi ada di ruang tengah?!" teriak lelaki itu.

Datang lagi seorang berhidung mancung dengan wajah baru bangun tidur menghampiri lelaki tadi.

"Kenapa, Lee Chan? Pagi-pagi sudah ribut," cibir lelaki berhidung mancung itu.

"Seokmin Hyung! Lihat yang ada di kamarku! Di ranjangku!" ujar Lee Chan menunjuk nunjuk Hani dengan muka ketakutan.

Seokmin menoleh melihat Hani, tersenyum ramah—tentu saja Hani juga tersenyum ramah padanya, dan kembali menatap Lee Chan.

"Hanya seorang gadis, Dino. Kenapa berteriak, sih?" ujar Seokmin enteng.

Sedetik kemudian, Seokmin menjerit dan menunjuk Hani seperti yang dilakukan Dino sebelumnya.

"Kenapa kau bisa di sini?!" jerit Seokmin heboh.

"Kenapa kau bertanya padaku di saat aku saja tidak tahu bagaimana aku bisa terbangun di sini? Berhenti menatapku seperti hantu! Aku manusia dan tidak menggigit. Jadi tolong pulangkan aku," protes Hani kesal.

"Kau berbohong?" tanya Seokmin.

"Apa aku terlihat seperti berbohong, tuan?" balas Hani ketus.

"Kenapa, sih, ribut sekali?"

Seorang lelaki jangkung menghampiri mereka.

"Mingyu hyung! Ada gadis di kamarku,"  adu Dino.

Mingyu menoleh ke ranjang Dino sebelum berjengit kaget.

"Siapa kau?" tanya Mingyu ragu.

"Namaku Hani. Dan kulihat kalian juga sama kagetnya dengan diriku. Maaf jika kau mau bertanya mengapa aku di sini, aku juga tidak tahu. Jika kalian yang membawaku kesini, maka tolong pulangkan aku sekarang juga," pinta Hani tegas.

Sebenarnya dia sudah panik setengah mati, tapi berusaha tidak menunjukan apa yang dirasakan sebenarnya sudah menjadi kebiasaan Hani.

"Kenapa ramai?" tanya seorang berkulit pucat dan bibir merah mendatangi kamar Dino, si termuda.

"Lebih baik kau melihatnya sendiri," ujar Seokmin putus asa.

Sama terkejutnya, Seungcheol hampir melontarkan hal yang sama dengan tiga temannya yang lain. Tapi Hani sudah lelah menjawabi mereka satu-satu.

Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang