"Kalian benar-benar keren semalam!" ujar Hani pagi hari saat memasak sarapan.
Kemarin, Hani menunggu semua pulang setelah menonton TV. Hani cuma menunggu. Dirinya tenang saat melihat wajah mereka yang sudah pulang.
Sekitar jam 12 malam, Jihoon memasuki rumah duluan membuat Hani tersenyum di ruang tengah. Menatap satu per satu orang yang datang dengan muka lelah tapi tetap tersenyum.
"Kau belum tidur?" tanya Minghao melihat Hani masih terjaga di ruang tengah.
"Aku menunggu kalian pulang. Nah, kalau begitu aku tidur dulu. Selamat malam!" seru Hani sebelum pergi ke kamarnya dan langsung terlelap.
Ketiga belas lelaki itu heran tapi cukup tersentuh dengan perlakuan Hani yang menunggu mereka sampai larut.
"Benarkah? Aku cukup kaget semalam kau pergi tidur tanpa mengatakan apapun," ujar Jun jujur.
"Maaf, hehe... Habis aku sangat mengantuk dan tidak kuat memuji kalian," balas Hani memamerkan giginya yang rapi.
"Tidak masalah. Lain kali jika kau ingin tidur, tidur saja. Tidak usah menunggu kami," ucap Seokmin. Hani mengangguk patuh.
Pagi ini, saat bekerja, Shin Yoora benar benar membuat Hani bekerja dua kali lipat untuk tidak membuka mulut tentang dirinya yang tinggal dengan Seventeen.
"Kau tahu, Hani... Penampilan Seventeen kemarin sangat keren. Walau aku dari fandom lain, tetap saja aku mengapresiasi penampilan mereka," cerita Yoora antusias.
"Wah, benarkah? Haha," Hani hanya tertawa hambar menanggapinya.
Seorang lelaki dengan tubuh jangkung masuk ke toko menggunakan topi dan masker hitam. Tentang pakaiannya, Hani merasa familiar tapi Hani tidak ambil pusing soal itu.
"Hanya ini, tuan?" tanya Yoora yang menjaga kasir. Hani sedang mengecek beberapa barang di sebelah Yoora.
"Iya. Dan bisakah aku beli roti cokelat satu," pinta tuan itu.
Hani mengangguk dan mengambilkan roti itu dari rak belakang kasir.
Saat memberikannya, Hani merasa tidak asing dengan gelagat orang itu. Entah cara bicaranya atau cara bersikapnya.
"Ah, sebentar, tuan. Teman saya akan melayani anda. Hani, aku titip yang ini ya... Aku ada panggilan, sebentar saja," ijin Yoora meninggalkan meja kasir.
"Ini saja, tuan?" tanya Hani.
"Iya, Hani. Itu saja," ujar lelaki itu membuat Hani reflek mendongak.
"Kau benar-benar tidak mengenaliku setelah seminggu lebih kita tinggal bersama?" bisik orang itu kesal.
"Hah? Tunggu sebentar..., Joshua oppa?" tanya Hani ragu.
Joshua melepas sebagian maskernya untuk menunjukkan senyum kecil di sana.
"Tidak bekerja?" tanya Hani setengah berbisik sambil mengerjakan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔
Fiksi Penggemar[Little bit fantasy, Romance, FICTION] OC×Svt Aku tidur di rumahku, di ranjangku. Namun saat aku bangun, aku sudah ada di negara lain, di rumah orang lain, dan di ranjang orang lain. Apa apaan ini? *** Karena takdir akan melakukan apapun untuk mem...