Saran: setel lagu Hug-Seventeen. Baca pelan pelan, nikmati lagu dan liriknya juga. Terima kasih:)
**
"Jihoon oppa? Boleh aku masuk?" ijin Hani mengetuk pintu studio Jihoon.
Jihoon mengangguk saja dan membiarkan Hani masuk.
Sudah tiga bulan sejak kepulangan Hani. Hani benar-benar tinggal di apartemen sendiri dan menginap bersama mereka tiap akhir pekan.
Hari ini bukan akhir pekan, tapi Hani libur. Jadi Hani memutuskan untuk menginap lebih lama di rumah mereka.
Seventeen yang sekarang sedang naik daun pindah ke rumah yang lebih besar dengan banyak ruangan. Mereka bahkan menyiapkan kamar kecil untuk Hani.
Ruang kerja mereka masih di agensi. Tapi mereka sepakat menjadikan salah satu kamar kecil lainnya-di dorm Seventeen-yang tidak terpakai sebagai studio bersama.
Biasanya di sana tempat Jihoon lembur untuk membuat musik di rumah. Atau sesekali anggota lain meminjamnya. Studio ini memang tidak selengkap di agensi karena mereka memakai biaya sendiri untuk ini, tapi cukup tenang untuk dijadikan ruang kerja dengan gitar dan keyboard yang terpajang.
Di sinilah Hani dan Jihoon sekarang. Di studio kecil di dalam dorm baru Seventeen.
Hani duduk di sofa, menatap Jihoon yang sibuk berkutat dengan kertas-kertas dan keyboardnya. Sesekali Jihoon mendengus kesal, sesekali mendecak tidak puas.
Hani tahu mereka sedang mengalami masa sulit. Tidak Jihoon, tidak yang lain.
Hani berusaha membantu, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan di sini. Sebelumnya Hani mengunjungi kamar Seungcheol untuk mengajak main si tertua. Tapi ternyata Seungcheol sedang bekerja dengan timnya-Wonwoo, Vernon, dan Mingyu. Mereka terlihat lelah dan serius.
Hani beralih ke kamar Dino setelah berusaha menyemangati hip hop team. Tapi yang didapatinya di kamar Dino juga sama. Mereka terlihat serius dan tidak bisa diganggu. Lagi-lagi Hani cuma bisa tersenyum dan mengatakan kata-kata penyemangat untuk mereka. Walau sudah mendapat kecupan singkat di pipi dari Dino, Hani masih merasa tidak berguna karena tidak bisa membantu mereka.
Hani pergi ke kamar Joshua, berniat untuk bercerita seperti biasa. Tapi sama dengan yang lain, mereka sibuk latihan dengan wajah serius dan lelah. Hani menyemangati mereka sebelum akhirnya mendatangi satu-satunya orang yang menyendiri dan berkencan dengan komputernya.
Jelas sudah bahwa di sini yang paling terbebani dan tertekan adalah Jihoon, produser musik di Seventeen dan bertanggung jawab dengan semua lagu-lagu mereka.
Mereka bekerja keras seminggu ini. Hani tahu semua itu. Ditambah beban mereka saat mendapat banyak penghargaan. Jangan kira saat kau naik daun dan terkenal kau bisa menikmatinya tanpa beban. Justru beban yang kau tanggung akan lebih berat nantinya.
Hani sudah tidak tahan dengan pemandangan di depan matanya. Teman-temannya mengalami masa sulit tapi dirinya tidak berbuat apapun.
Mereka lelah. Hani tahu itu.
Hani beranjak. Memeluk leher Jihoon dari belakang. Membuat Jihoon menghentikan aktivitasnya.
"Oppa, aku adik kesayanganmu, kan?" tanya Hani.
"Tentu saja," jawab Jihoon dengan suara tercekat.
Perasaan tertekan yang dipendamnya sejak lama menyiksanya perlahan rupanya. Sampai Jihoon sendiri bahkan tidak sadar akan itu sampai Hani memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔
Fanfic[Little bit fantasy, Romance, FICTION] OC×Svt Aku tidur di rumahku, di ranjangku. Namun saat aku bangun, aku sudah ada di negara lain, di rumah orang lain, dan di ranjang orang lain. Apa apaan ini? *** Karena takdir akan melakukan apapun untuk mem...